JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Nama Anies Baswedan semakin harum di mata dunia dan kian melambung tinggi pula harkatnya karena dinilai tuntaskan kasus kemacetan di ibu kota negara di Jakarta yang dulu membuat biaya tinggi dan meresakhan penguasaha nasional.
Kali ini, Gubernur DKI Jakarta ini mendapat penghargaan tertinggi di sektor transportasi yakni dari pihak Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
Itu membuat nama Anies pada jajaran 21 Heroes 2021 bidang transportasi bersama tokoh dunia lainnya seperti Elon Musk.
Versi TUMI, Anies telah memperbaiki sistem transportasi untuk mobilitas warga kota. Anies, menurut TUMI, juga dinilai berhasil menyediakan 63 kilometer jalur sepeda serta melakukan integrasi layanan transportasi publik.
- TTTI : Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet Dunia
- Kemacetan Jakarta Turun 8%, Anies Bicara Dampak Integrasi Transportasi
Berikut catatan kebijakan Anies di bidang transportasi selama menjabat kursi DKI-1, seperti yang jadi kajian oleh TUMI:
TUMI melihat Anies melakukan sejumlah pekerjaan menciptakan sistem transformatif dan terintegrasi dari berbagai moda transportasi. Dirangkum detikcom, sejak 2018, Anies sudah menggodok integrasi transportasi. Ketika itu Anies membahas soal penyesuaian tarif, rute, hingga manajemen angkutan umum.
Anies juga punya target agar transportasi umum tersedia setiap 500 meter bagi warga. Ketika itu, Anies juga mendapat PR dari Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, agar menyiapkan masterplan transportasi DKi selama 10 tahun.
Saat itu Anies menyebut pembangunan tersebut diperkirakan menelan dana Rp605 triliun. Dana tersebut akan dibagi menggunakan APBN dan APBD.
Anies menargetkan, dalam 10 tahun, semua integrasi transportasi bisa tuntas. Selain transportasi yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, jangka waktu tersebut juga digunakan untuk membangun jalur kereta layang, yang tak mengganggu lalu lintas.
“Saat ini diperlukan TransJakarta yang bisa menjangkau 2.149 km. Hari ini kita baru 1.100 km. Artinya armadanya harus ditambah. LRT yang hari ini hanya 5,8 km. Itu akan dibutuhkan menjangkau lebih dari 130 km. Untuk MRT sekarang 16 km, itu harus dibangun sampai 112 km,” jelas Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).
Maret 2019, MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI diresmikan oleh Presiden Jokowi. Sejumlah menteri, pejabat, termasuk Anies ikut mendampingi peresmian itu.
Setahun kemudia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT MRT Jakarta (Perseroda) bersatu dengan melahirkan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, yang merupakan perusahaan patungan antara PT KAI dan PT MRT Jakarta. Perusahaan ini bakal merombak empat stasiun KRL eksisting menjadi kawasan transit terpadu alias transit oriented development (TOD).
Adanya PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, diharapkan integrasi bisa memajukan transportasi di Indonesia, khususnya Jakarta.
“Harapannya, transportasi umum di Jakarta adalah transportasi umum kelas dunia, kita tidak ingin transportasi umum kita di sini adalah transportasi yang dihindari, tapi transportasi yang dinikmati. Ada hal penting terkait ekonomisnya dan efisiensinya, tapi juga adanya transportasi umum ini mempersatukan,” ucap Anies di kantor Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020). (dtc/adams)