SEMARANG, CITRAINDONESIA.COM- Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, didampingi Kepala Dinas Pasar Kota Semarang  meninjau proses pembangunan Pasar Bulu di Kota Semarang, yang kini dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Pembangunan Pasar Bulu merupakan salah satu implementasi dari komitmen pemerintah meningkatkan citra pasar tradisional yang dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern.
“Pasar Bulu akan menyediakan komoditas dagang untuk kebutuhan sehari-hari yang cukup lengkap dengan situasi pasar cenderung aman dan mudah diakses,” imbuh Bayu Krisnamurthi di Pasar Bulu Semarang, Kamis (17/7/2014) seperti dikutif dari rilis humas Kemendag.
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, Kementerian Perdagangan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional di Indonesia. Salah satunya Pasar Bulu yang sejak 2012 dikerjakan. Menelan anggaran sebesar Rp10 miliar, dari dana APBD sebesar Rp51 miliar.
Wamendag menilai letak Pasar Bulu yang strategis di jalan protokol dapat memacu pertumbuhan ekonomi di area sekitarnya sehingga tumbuh berbagai kegiatan perekonomian, antara lain rumah makan, warnet, dan pusat oleh-oleh yang direncanakan akan tersedia di Pasar Bulu.
Berlokasi di Kecamatan Semarang Selatan berdiri di lahan seluas 8.501 m2 dengan luas bangunan 5.000 m2. Pasar ini dapat menampung 1.510 pedagang, 162 kios, 845 los, 92 dasaran, dan 349 pancaan yang direncanakan siap ditempati pada 2015 mendatang.
Bayu menjelaskan bahwa program revitalisasi pasar oleh Kementerian Perdagangan melalui dana alokasi khusus dan tugas pembantuan ini merupakan upaya mendorong percepatan pembangunan di daerah. Pada sektor perdagangan, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah ialah melalui penguatan pasar domestik.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan bahwa hingga menjelang Lebaran nanti, Kementerian Perdagangan akan terus melakukan kunjungan pasar secara intensif untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Selain melakukan pemantauan langsung ke Pasar Johar dan Pasar Murah, Wamendag bersama jajaran Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah juga mengunjungi pabrik gula Gendhis Multi Manis di Blora, Jawa Tengah, dan melakukan interaksi dengan para petani gula setempat.
Sementara Data Harga Barang Kebutuhan Pokok di Tingkat Nasional sesuai pantauan Kementerian Perdagangan, harga per 17 Juli 2014 dibanding seminggu sebelumnya umumnya relatif stabil dan beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah Tepung Terigu dari Rp 8.749/kg menjadi Rp 8.731/kg, Daging Sapi dari Rp 99.781/kg menjadi Rp 99.741/kg, Daging Ayam Ras dari Rp 30.366/kg menjadi Rp 30.011/kg, Telur Ayam Ras dari Rp 21.180/kg menjadi Rp 21.120/kg, Cabe Merah Keriting dari Rp 18.148/kg menjadi Rp 17.850/kg, Cabe Merah TW dari Rp 19.216/kg menjadi Rp 18.806/kg, Bawang Merah dari Rp 27.557/kg menjadi Rp 27.239/kg, dan Bawang Putih dari Rp 17.945/kg menjadi Rp 17.752/kg. Sementara untuk Harga Beras, Gula Pasir, Minyak Goreng Curah, Kedelai, dan Cabe Rawit Merah relatif stabil. (pemi)