JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kenaikan harga LPG memang menjadi wewenang Pertamina. Namun, Pertamina sebaiknya mengedepankan kepentingan rakyat dalam mengambil keputusan.
Hal itu diungkapkan Menteri ESDM, Jero Wacik saat rapat pembahasan kenaikan harga LPGi 12 kilogram di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
“Kita dengarkan keinginan hatinya rakyat. Dari dulu sudah saya katakan kalau berkaitan dengan BBM, LPG harus hati-hati. Tidak hanya hitung-hitungan bisnis saja, tetapi pemerintah akan melakukan sesuatu untuk rakyat,†tandasnya.
Menurutnya, jika keputusan berkaitan dengan hal-hal vital untuk rakyat, segala keputusan dan pengambilan keputusan memang harus dipikirkan secara matang.
Diakuinya, pembahasan soal kenaikan LPG ini memang sudah beredar setahun lalu. Namun, pemerintah belum mengambil kebijakan tersebut. Apalagi soal Pertamina yang merugi di tahun lalu.
“Tahun lalu pernah, Pertamina rugi sekian, tapi yang lain untung, rugi di sini (penjualan gas), tahun lalu ada konsentrasi dulu untuk memikirkan BBM jangan dulu pikirkan gas dulu, tahan dulu,†ujarnya.
Diakuinya, baru mendapat keputusan kenaikan harga LPG 12 kilogram baru hari ini.
“Saya baru terima suratnya tadi, karena keputusan korporat, aturannya seperti itu mustinya. Kan Pertamina ada pemerintahan juga,” tegasnya. (eka)