JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Universitas Udayana Denpasar Bali sudah mengeluarkan dana Rp200 juta lebih untuk menalangi biaya fotokopi naskah soal UN SMA/SMK dan SMP. Biaya itu bahkan akan makin membengkak lagi karena masih harus membayar honor penyalinan lembar jawaban dari fotokopian ke lembar jawaban komputer yang asli.
“Kami sudah menghabiskan biaya Rp200 juta lebih untuk biaya fotokopi naskah soal UN SMA/SMK dan SMP,†ujar Rektor Universitas Udayana Prof Made Bakta selaku koordinator Tim Kerja Pengawas UN di Bali, Senin (29/04/2013) seperti dilansir dari Metrotvnews.com
Menurut Bakta, biaya tersebut dipergunakan untuk memfotokopi sekitar 42 ribu paket naskah soal yang diketahui kekurangan saat diterima Universitas Udayana. Sedangkan biaya fotokopi di kabupaten/kota yang kekurangannya bervariasi itu lain lagi datanya yang dikoordinasikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali.
Bakta menargetkan semua hasil ujian sudah harus dilaporkan ke Jakarta paling lambat 3 Mei. Untuk itu pihaknya kini terus berusaha menyelesaikan pemindahan lembar jawaban ke LJK asli agar bisa dipindai di komputer.
“Nanti kami akan laporkan LJK berikut juga biaya fotokopi ke Kemendikbud,†kata Bakta.
Dana talangan ini diambilkan dari dana pendidikan atau dana darurat yang ada di Universitas Udayana.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, Anak Agung Gede Sujaya mengaku belum menerima laporan biaya fotokopi dari kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gianyar Gusti Ngurah Wijana mengatakan biaya fotokopi naskah soal UN masih tengah direkapitulasi dan segera dilaporkan ke provinsi. “Saat ini data biaya fotokopi masih direkap oleh kepala bidang,†ujar Wijana. (fid)