JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Perang dagang Presiden AS Donald Trump melawan China kini semakin memanas setelah menaikkan pajak bea masuk 25 persen pada gelombang kedua atas impor barang senilai $ 16bn (£ 12.4bn).
Kekhawatiran meningkat karena tarif gelembung ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada perusahaan dan konsumen. Barang yang terkena dampak saat ini termasuk sepeda motor dan antena.
Sebaliknya China segera memberlakukan pengenaan tarif pajak diperbesar sebagai pembalasan atas nilai yang sama dari produk AS.
Kenapa ini mulai?
Presiden Trump telah bersuara tentang perdagangan yang tidak adil bahkan sejak sebelum ia menjadi presiden. Bahkan saat kampanye pemilu 2016, dia mengatakan Tiongkok terlibat dalam ‘perkosaan’ ekonomi Amerika.
Dia memerintahkan penyelidikan kebijakan perdagangan China pada bulan Agustus 2017 dan telah memberlakukan tarif pada barang-barang China sejak Januari tahun ini.
Apa langkah selanjutnya?
Pada akhirnya, semua ekspor dari China ke AS dapat menghadapi tarif. Presiden mengatakan pada Juli bahwa dia siap untuk mengenakan pajak impor Cina senilai $ 500 milyar ke AS.
Tiongkok telah membalas dalam bentuk baik untuk permusuhan dari AS dan tidak ada alasan untuk berpikir itu tidak akan merespon dengan cara “toe-to-toe” yang sama.
Pejabat dari AS dan China saat ini mengadakan pembicaraan tingkat rendah di Washington, tetapi harapan tidak tinggi bahwa mereka akan membawa perselisihan itu berakhir.
Sementara itu, China berencana untuk mengajukan keluhan baru terhadap tarif di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang mengadili dalam perselisihan perdagangan global.
Kementerian perdagangan China mengatakan “jelas mencurigai” AS melanggar aturan WTO. Ini mengajukan keluhan awal di WTO pada bulan Juli ketika Mr Trump memberlakukan putaran tarif pertamanya. (bbc/linda)