JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- The Rolling Stones kemungkinan telah menjuluki tour musik mereka di Amerika Serikat (AS) “No Filter“.
Pasalnya menurut meraka saat ini bahwa “konflik” seputar lirik kontroversial yang menggambarkan perbudakan, pemerkosaan dan seterusnya.
Tetapi band rock and roll paling ikonik ini telah menyaring salah satu lagu paling populer dari setlist mereka. Band ini menghentikan lagu hit tahun 1971 mereka “Brown Sugar” dari tur mereka saat ini.
- Charles Robert Watts Drummer Rolling Stones
- “Duh” Polisi Grebek Konser Rolling Stones
- Rolling Stones Goyang Inggris Sebelum Tur Eropa!
Poin kunci:
Vokalis Mick Jagger mengatakan pada tahun 1995 bahwa dia “tidak akan pernah menulis lagu itu sekarang”.
Lirik referensi pemukulan dan berhubungan seks dengan budak muda
Lagu tersebut digambarkan sebagai “kotor, seksis, dan sangat menyinggung wanita kulit hitam”
Lagu tersebut, yang secara resmi dirilis pada tahun 1971, dibuka dengan lirik “Gold Coast budak kapal menuju ladang kapas” dan referensi pemukulan orang yang diperbudak, dan seks dengan budak perempuan muda.
“Kau menangkapnya, ya?” Keith Richards mengatakan kepada Los Angeles Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ketika ditanya tentang ketidakhadiran lagu tersebut di pertunjukan stadion band Inggris.
“Saya mencoba mencari tahu dengan para suster di mana daging sapi itu berada. Tidakkah mereka mengerti ini adalah lagu tentang kengerian perbudakan? Tapi mereka mencoba menguburnya. Saat ini saya tidak mau masuk ke konflik. Saya berharap bahwa kita akan dapat membangkitkan bayi dalam kemuliaannya di suatu tempat di sepanjang trek.” tukasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kritikus majalah dan lainnya di industri telah mengkritik lagu itu sebagai rasis, termasuk Lauretta Charton dari New York Magazine, yang menyebut lagu itu “kotor, seksis, dan sangat menyinggung wanita kulit hitam”.
“Kami telah memainkan Brown Sugar setiap malam sejak tahun 1970, jadi terkadang Anda berpikir, Kami akan mengeluarkannya untuk saat ini dan melihat bagaimana kelanjutannya,” kata vokalis Mick Jagger kepada LA Times. “Kita mungkin memasukkannya kembali.” imbuhnya.
Pada tahun 1995, Jagger mengatakan kepada majalah Rolling Stone bahwa “Saya tidak akan pernah menulis lagu itu sekarang”. Saya mungkin akan menyensor diri saya sendiri. Saya akan berpikir, ‘Ya Tuhan, saya tidak bisa. Saya harus berhenti. Tuhan tahu apa yang saya bicarakan di lagu itu. Ini sangat kacau. Semua subjek jahat sekaligus.” paparnya. (caca)