YOGYAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ciptakanlah ukuran atau timbangan yang tepat dalam setiap transaksi perdagangan di pasar atau di toko. Demi menghindari penipuan sekaligus melindungi hak- hak konsumen kita.
Isu itu kembali terangkat ketika Indonesia menjadi tuan rumah sidang Asia Pacifik Legal Metrology Forum (APLMF) ke-20 pada 7-8 November 2013 di Yogyakarta.
APLMF merupakan sidang rutin tahunan,membahas isu-isu terkini dan perkembangan metrologi legal, di antara negara anggota, serta membahas kemajuan kinerja Working Group yang berada di bawah APLMF.
“Pengukuran telah menjadi faktor yang fundamental dalam transaksi perdagangan. Pengukuran juga mendukung sektor lain seperti kesehatan, keselamatan dan pengamatan lingkungan. Pengukuran yang tepat diperlukan untuk membangun perdagangan yang adil dan melindungi konsumen,†kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi pada pembukaan Sidang APLMF ini.
Melihat karakteristik dari kawasan Asia Pasifik yang besar, lanjut Wamendag, banyak tantangan yang akan muncul khususnya di dalam pengembangan metrologi legal.
Menurut Wamendag, isu utama yang harus dilakukan untuk mengharmonisasikan metrologi legal di kawasan Asia-Pasifik adalah menghapus hambatan teknis di bidang metrologi legal dan diperlukan kerja sama dan partisipasi dari semua anggota APLMF.
“Dalam pembangunan kapasitas dan bimbingan teknis di bidang metrologi legal dibutuhkan kerja sama negara-negara anggota APLMF, serta antara APLMF dengan organisasi metrologi legal regional lain guna mempercepat harmonisasi sistem metrologi legal di kawasan Asia Pasifik,†urainya.
Selain itu, kata dia perlu dipertimbangkan juga upaya mengharmonisasikan sistem metrologi legal di kawasan Asia-Pasifik agar tidak akan menimbulkan permasalahan/hambatan dalam perdagangan antara negara Asia-Pasifik dan dapat diimplementasikan oleh seluruh negara anggota APLMF.
Sidang APLMF dipimpin langsung Presiden APLMF, Pu ChangCheng. Dihadiri 45 delegasi dari 16 ekonomi (Australia, China, Kamboja, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Papua Nugini, Kanada, Singapura, China Taipei, Thailand, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Vietnam), 3 orang perwakilan dari Sekretariat APLMF, dan 2 observer (PTB dan BIML).
Delegasi Indonesia sendiri dipimpin oleh Hari Prawoko, Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan. (pemi/olo)