JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Thomas Lembong, memprediksi kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2021 akan lebih parah jika dibandingkan dengan parahnya tahun 2020.
Menurut cuitan @tomlembong Rabu 30 Desember : “Prediksi saya: 2021 akan lebih berat buat Indonesia dari 2020 – saya sampaikan ini dengan sangat berat hati. 😔🙏🏼🙏🏼,” ujar mantan Mendag ini.
- Ampun Kita Resesi Ekonomi Minus 1 sampai 2,9 Persen
- Sri Mulyani Sebut Indonesia Resesi Ekonomi
- IMF : “Bencana Krisis Jauh dari Selesai”
Seperti diketahui Menkeu Sri Mulyani sempat menegaskan kepada wartawan bahwa tren perekonomian Indonesia mengalami kontraksi 5,3 persen.
Tak cuma itu, pada kesempatan lainnya, Sri Mulyani juga mengakui Indonesia sudah mengalami resesi ekonomi, akibat hantaman pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Namun, kendati demikian, secara perlahan neraca perdagangan Indonesia sudah semakin membaik. Trennya mulai surplus setelah berbulan-bulan difisit.
Lagi surplus neraca perdagangan Indonesia periode November 2020 setara 2,61 miliar dolar AS. Total ekspor 15,28 miliar dolar AS dan impor-nya 12,26 miliar dolar AS.
“Ini menggembirakan karena ada kenaikan ekspor secara bulanan dan tahunan. Sedangkan impor naik secara bulanan meski turun secara tahunan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), DR Kecuk Suhariyanto saat konferensi pers di Jakarta pada Selasa (15/12/2020).
Namun, BPS mencatat nilai surplus ini mengalami penurunan dari bulan Oktober 2020 yang sebesar 3,56 miliar dolar AS. Total ekspor November 2020 sebesar 15,28 miliar dolar AS, setara naik 6,36 persen dari Oktober 2020. Kenaikan ini didorong kenaikan ekspor migas sebesar 24,26 persen dan ekspor nonmigas yang juga naik 5,56 persen. (olo)