JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Wartawan kecewa berat. Bahkan menyerukan memboikot peliputan di kantor KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) di Jln HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Seruan para wartawan itu terkait langkah KPK membatalkan konfrensi pers terkait hasil pemeriksaan Wakil Presiden Boediono, Sabtu (23/11/2013) di Istana Wapres, dalam kasus bail out Bank Century Rp6,7 triliun.
Semula, rencananya, Pimpinan KPK menggelar konferensi pers sekitar pukul 14.45 WIB. Dihadiri Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, dan Deputi Penindakan Warih Sadono.
Namun, konferensi pers akhirnya dilakukan sekitar pukul 15.00. Dan dibuka juru bicara KPK Johan Budi SP.
Johan mengatakan “Penjelasan resmi berkaitan proses penyidikan KPK di Istana Wapres, Sabtu lalu,” katanya saat membuka konferensi pers, Senin (25/11) siang.
Namun seorang wartawan biasa meliput di KPK langsung menginterupsi. Si wartawan mengkalim para wartawan biasa meliput di KPK kecewa sikap KPK. Tertutup soal hasil penyidik terhadap Boediono. “Kenapa pimpinan merahasiakan? Ada apa?” tegas si wartawan.
Melihat reaksi wartawan itu, membuat para pemimpinan KPK seperti Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Johan Budi, dan Warih terkejut. Namun mereka berusaha tenang.
Wartawan itu kemudian meminta seluruh wartawan yang meliput untuk keluar dari ruang auditorium gedung.
“Saya minta kawan-kawan media meletakkan semua alat rekaman, foto, kamera. Kita sama-sama keluar. KPK diskriminatif terhadap media,” pinta wartawan tersebut. (adams)