FORBES menyelenggarakan Konferensi bisnismen Asia di bawah usia 30 tahun. Pertemuan ketiga di Hong Kong selama tiga hari ini ternyata ikutan juga koki Talita Setyadi dari Indonesia. Dia tampil percaya diri di antara tokoh muda yang lain berjumlah lebuh dari 350 orang yang menginspirasi. Tujuan pertemuan itu bahwa panitia akan menghubungkan mereka dengan rekan-rekan mereka sendiri, dan bahkan di seluruh dunia.
Mengusung tema “Driving Change,” pertemuan dimulai dengan sesi “Meet the Mentors” pribadi di pusat komunitas startup Mettā. Tempat ini menghubungkan para pengusaha muda terpilih dengan beberapa juri yang merupakan pemimpin di bidang mereka masing-masing. Para visioner seperti tokoh bisnis Hong Kong, Allan Zeman, memberikan saran mereka dan mendengarkan bagaimana para milenium ini mengganggu industri mereka.
Sesi-sesi ini diikuti oleh Startup Openhouse di mana empat pengusaha rumahan berbagi perjalanan mereka dan menimbang pengalaman mereka menjadi bagian dari adegan startup yang meningkat di Hong Kong. Malam itu diakhiri dengan resepsi koktail untuk memecahkan es, diikuti oleh pub di distrik hiburan terkenal di kota Lan Kwai Fong.
Pada hari kedua, peserta mendapat kesempatan untuk menguji dan mendorong beberapa siis dari penemuan yang diciptakan oleh 30 orang di bawah 30 daftar honorer Asia. Mulai dari kacamata hitam hingga robot, perangkat yang dapat dikenakan, dan kacamata VR – sesi interaktif ini untuk menunjukkan bakat mereka yang mendapatkan tempat di zona bergengsi ini.

Program panggung sama inspiratifnya, menghadirkan pembicara seperti Min-Liang Tan, pendiri dan CEO Razer, dan berbagi kisah sukses dan inspirasi dalam teknologi, keberlanjutan dan dampak sosial.
Carrie Lam, kepala eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong, menutup program dengan wawancara oleh Chief Content Officer Forbes, Randall Lane. Dia membahas beberapa langkah yang diambil Hong Kong untuk menarik startup ke kota.
Bukan itu saja. Program panggung diikuti oleh Festival Makanan & Musik tahunan, di mana para koki dan pemain muda memamerkan bakat mereka. Di situ juga ada bintang-bintang yang legi nge-hit, Ah Moon dari Myanmar dan Eric Nam dari Korea Selatan.
Karena Hong Kong memiliki begitu banyak hal untuk ditawarkan, hari ketiga difokuskan untuk menampilkan lebih banyak startup di kota dan menghubungkan para wirausahawan ini dengan tamu-tamu KTT yang terbang dari seluruh wilayah.
Dan untuk mengakhiri semuanya dengan cara paling Hong Kong, FORBES mengambil alih salah satu trem kayu tertua di kota itu untuk menjadi tuan rumah sesi pitching startup.
Menyenangkan, informatif dan inspiratif – Forbes Under 30 Asia Summit tahun ini tentu saja yang harus diingat. (caca)