JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Musibah silih berganti di Jepang. Belum usai banjir dan longsor menewaskan ratusan orang, kini muncul musibah suhu udara panas membakar nyawa sedikitnya 15 orang di Jepang, Minggu (22/07/2018). Dunia pantas prihatin, dan perlu pikirkan perubahan iklim yang semakin panas.
‘Panas udara ini terjadi di hampur seluruh Jepang. Suhu hampir mencapai 40 derajat Celsius tercatat di beberapa daerah’, ujar TOI mengabarkan. Dan diperkirakan jumlah korban bisa bertambah.
Sementara NHK melansir, Badan Meteorologi Jepang mengatakan sistem tekanan tinggi membawa sengatan matahari terik ke bagian barat dan timur Jepang.
- Korban Banjir Jepang Tambah Jadi 159
- Penerbangan Phoenix Terpaksa Dibatalkan Cuaca Super Panas!
- G7 : AS Keluar Perjanjian Paris Tentang Perubahan Iklim
Suhu siang hari tercatat setinggi 39,8 derajat di Kota Gujo, Provinsi Gifu, Jepang tengah. Suhu itukini telah tercatat lebih panas dua kali di kota itu sejak pencatatan dimulai pada tahun 1978.
Suhu udara siang hari mencapai 39,5 derajat di Nagoya, 38,8 derajat di Kota Maizuru, Provinsi Kyoto, 38,6 derajat di Kota Isezaki, Provinsi Gunma, dan 38,2 derajat di Kota Tottori.
‘Ini adalah hari kesembilan berturut-turut suhu melampaui 38 derajat di beberapa bagian Jepang. Hari Minggu (22/07/2018) ini di 237 titik pengamatan, suhu tercatat melebihi 35 derajat. Jumlah terbanyak musim panas hingga sekarang. Suhu udara siang tertinggi di pusat Tokyo adalah 35,6 derajat’, jelasnya.
Suhu terendah malam hari pada hari Minggu diperkirakan tetap di atas 25 derajat di Jepang barat dan timur.
Gelombang panas akan berlanjut pada hari Senin (23/07/2018). Suhu udara siang tertinggi yang mencapai 39 derajat diperkirakan untuk kota-kota di Nagoya, Gifu, dan Kumagaya di Provinsi Saitama. Suhu tertinggi di pusat Tokyo diperkirakan sebesar 36 derajat. (nhk/oca)