SOLOK, CITRAINDONESIA.COM- Solok, sebuah kota pariwisata di Jalinsum, Sumatera Barat kini tampil menjadi suntra produksi Bawang Merah.
‘Solok kini menjelma menjadi kawasan produksi bawang merah terbesar di Sumatera dengan luas panen lebih dari 7.300 hektar/tahun’, ujar Dirjen Hortikultura, Suwand, saat berkunjjung ke sentra itu, Sabtu (4/8/2018).
Hamparan komoditas penyedap rasa itu berada di Lembah Gumanti, Kota Solok. Tentunya sentuhan itu tak lepas dari arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mejadikan Ranah Minang sentra andalan memenuhi kebutuhan masyakarat di Pulau Sumatera.
Dan syukur- syukur bisa ekspor seperti daerah lainnya yang sudah duluan mendulang dolar AS seperti petani Bawang Merah dari Brebes hingga Lombok dan lainnya.
Dengan penduduk sekitar 5,3 juta jiwa dan rata-rata konsumsi per kapita bawang merah 2,57 kg/tahun, maka Sumbar diperkirakan hanya butuh pasokan sekitar 14 ribu ton per tahun.
Total produksi bawang merah Sumatera Barat, sejak tahun 2017, mencapai 955 ribu ton, dari total produksi tersebut, 825 ribu ton, dihasilkan dari Solok, sedang selebihnya dari kabupaten lain seperti Agam, Solok Selatan dan Tanah Datar.
‘Artinya, produksi bawang merah dari Sumbar sudah sangat surplus, bahkan mampu mengisi kebutuhan bawang merah di Pulau Sumatera seperti, Sumut, Sumsel, Riau, Jambi, hingga menembus pasar Jabodetabek’, jelas Suwandi.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Chandra, menjelaskan bahwa kawasan aneka bawang sangat prospektif di Kabupaten Solok, Agam dan Tanah Datar.
‘Kami mendukung penuh kawasan pengembangan bawang merah di solok yang luas panennya mencapai 8.000 Ha serta potensi pengembangan bawang putih mencapai 5.000 Ha’, jelasnya. (yung)