JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Seorang mantan Bos Thomas Cook membantah berkontribusi terhadap runtuhnya perusahaan perjalanan tertus di Inggris itu.
Manny Fontenla-Novoa mengatakan kepada anggota parlemen melihat ke kehancuran itu. Bahwa serangkaian akuisisi di bawah arlojinya tidak meninggalkan perusahaan dengan hutang yang tidak terkendali.
Tetapi Harriet Green, yang menggantikannya, mengatakan pada sidang hari Rabu (23/10/2019) bahwa dia mewarisi “hutang besar“.
Kepala eksekutif terbaru, Peter Fankhauser, juga menyalahkan utang sebagai faktor penyebab keruntuhan.
Mr Fontenla-Novoa mengatakan kepada anggota parlemen tentang komite pilih strategi bisnis, energi dan industri bahwa strateginya, termasuk akuisisi seperti merger 2007 dengan MyTravel, telah membuat perusahaan “dalam kondisi sangat baik” untuk pertumbuhan di masa depan.
Ketika ditantang oleh ketua komite Rachel Reeves, yang mengutip bukti kepada anggota parlemen oleh Tuan Fankhauser bahwa ia telah “mengikat tangannya” dan menemukan pekerjaannya “tidak mungkin” karena hutang, Mr Fontenla-Novoa berkata: “Saya tidak dapat menerima itu, karena jika Peter merasakannya, maka mungkin mereka seharusnya melakukan sesuatu terhadap hutang itu.
“Mereka seharusnya melihat apa yang kita lakukan pada tahun 2010 dalam membuang beberapa aset. Mungkin mereka seharusnya melakukan itu sebelumnya. Jika mereka percaya bahwa mereka tidak dapat membayar hutang itu, mereka harus melakukan sesuatu sebelum 2019.” (oca)