
CIN- Selasa esok (14/5/013) pemerintah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 ke DPR RI.
RUU antara lain  berisi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta  program- progarm bantuan terhadap rakyat miskin Indonesia.
Dan rencana ini sudah dilaporkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat konsultasi bersama pimpinan DPR di kantor Presiden Jakarta, hari ini.
Menurut Hatta, Presiden Yudhoyono berharap DPR  menyetujui program kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diajukan pemerintah, ujar Hatta. Hatta sendiri yakin semua fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menyepakati kenaikan harga tersebut.
“Pertemuan rapat konsultasi tadi itu tidak dalam kapasitas mengambil keputusan, tapi bersifat konsultasi,” ujarnya.
Menurutnya keputusan pemerintah dan dewan tersebut nantinya akan dibahas sesuai mekanisme yang sudah diatur.
Antara lain bersama komisi-komisi di DPR hingga Badan Anggaran DPR dan kemudian disahkan di Paripurna DPR.
Hatta Rajasa dalam hal ini optimis bahwa anggota dewan menyetujui kenaikan harga BBM bersubsidi itu.
“Tidak mungkin dewan menolak kenaikan itu. Karena sudah menjadi keputusan bersama,†ujar Hatta lagi.
Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mengatakn: “Premium dan solar dipisahkan. Solar menyangkut nelayan dan lebih murah dari premium,†ujarnya.
Sebelumnya Menteri Kepala Bappensa Armida mengatakan harga Premium Rp6.500/liter dan solar Rp5.500/ liter.
Sedangkan  Ketua DPR Marzuki Ali mengatakan, dalam rapat konsultasi disepakati pembahasan RAPBN-P 2013 selesai 3  minggu sejak diusulkan.
“Asumsi makroekonomi di APBN 2013 sudah jauh berubah. ICP (Indonesia Crude Price/ harga minyak mentah Indonesia sebelumnya direncanakan US$100.  Ternyata naik $111. Maka pemerintah memasukan APBN-P 2013 ke DPR. Dalam rapat tadi, pemerintah berharap DPR  segera membahasnya,†jelasnya. (friz)