GAZA, CITRA INDONESIA.COM- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon menilai, Jalur Gaza benar-benar sedang berada di ujung tanduk, menyusul meningkatnya konfrontasi antara Hamas dengan Israel pasca terbunuhnya tiga remaja Israel yang dituduh negara Yahudi itu dilakukan aktivis Hamas.
“Ban mendesak Israel dan Hamas untuk mengakhiri permusuhan, dan mengingatkan kalau wilayah Gaza tidak mampu lagi menahan perang yang memuncak,” demikian dikabarkan BBC, Kamis (10/7/2014).
Seperti diketahui, tewasnya ketiga remaja tersebut yang sebelumnya sempat menghilang selama beberapa hari karena diculik, sebenarnya telah dibalas Israel dengan membakar hidup-hidup seorang remaja Palestina berusia 17 tahun.
Tindakan sadis Israel ini membuat Hamas mengamuk dan meluncurkan sejumlah roket yang menghantam beberapa titik di wilayah Israel. Negara Yahudi itu pun membalas dengan serangan melalui udara selama dua hari berturut-turut.
Pada serangan hari kedua, Selasa (8/7/2014), roket-roket yang diluncurkan Isreal dari pesawat-pesawatnya yang terbang di langit Gaza menyasar 160 titik lokasi yang dianggap sebagai markas atau tempat persembunyian Hamas, serta fasilitas milik pejuang militas Palestina itu. Serangan ini dikabarkan menewaskan 60 orang.
Hamas kontan membalas serangan ini dengan kembali meluncurkan roket ke wilayah Israel, sehingga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya akan “mengintensifkan serangan terhadap kelompok Hamas” di Jalur Gaza.
“Para milisi Palestina itu akan “membayar mahal” atas serangan-serangan roket mereka ke Israel,” katanya.
Militer negara dengan bendera berlambang Bintang David itu mengklaim, Hamas telah menembakkan 82 roket ke kota-kota Israel pada hari Rabu (9/7/2014), namun klaim mereka bahwa yang dibombardir adalah para pejuang dan fasilitas milik militan Palestina tersebut, seperti peluncur roket, gudang senjata, terowongan dan pusat-pusat komando, dibantah pejabat medis yang menangani para korban.
Kata mereka, separuh korban tewas adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Ban mengatakan, situasi yang memburuk di Gaza bisa semakin tidak terkendali, dan akan ada risiko nyata kekerasan yang berkembang di masa depan.
“Karena itu kami mendesak kelompok Hamas untuk berhenti menembakkan roket, dan mendesak pemerintah Israel menahan diri serta menghormati kewajiban internasional dalam perlindungan terhadap warga sipil,” katanya.
Rencananya, Dewan Keamanan PBB akan membahas masalah ini dalam rapat darurat yang diselenggarakan hari ini, Kamis (10/8/2017). (kris)