KIEV, CITRAINDONESIA.COM- Tuduhan Presiden Ukraina Petro Poroshenko bahwa Malaysia Airlines (MAS) MH-17 ditembak jatuh oleh kelompok pemberontak di negaranya yang pro-Rusia, dikuatkan oleh sebuah rekaman video yang beredar sebelum pesawat itu jatuh di wilayah Donetsk, Kamis (17/7/2014) malam WIB.
Dari rekaman itu juga diketahui kalau tragedi yang menewaskan 298 kru dan penumpang pesawat nahas tersebut terjadi akibat rudal jenis SA-11 Buk buatan Rusia yang ditembakkan dari Torez, sebuah wilayah di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
Seperti dikutip dari DailyMail, Sabtu (19/7/2014), dua jam sebelum pesawat MH-17 jatuh, muncul tayangan video yang menggambarkan sekelompok orang sedang membawa peluncur rudal Buk.
Igor Sutyagin, peneliti khusus Rusia di Royal United Services Institute, yakin bahwa dengan rudal itulah pesawat MH-17 ditembak jatuh, dan lokasinya di Torez.
â€Separatis ini membual di Twitter, bahwa mereka mengendalikan rudal peluncur SA-11 Buk pada 29 Juni 2014, dua jam sebelum jatuhnya pesawat. Penduduk setempat di Torez juga melaporkan bahwa mereka melihat peluncur rudal Buk dan bendera separatis di sekitar kota,†katanya kepada DailyMail.
Ia bahkan yakin bahwa tak lama lagi pun akan ada banyak video yang diunggah ke internet yang menggambarkan saat pesawat jatuh ke Bumi dan pemberontak mengatakan bahwa tidak dia-sia bagi mereka menembakkan rudal Bulk ke arah pesawat itu.
Namun demikian seorang mantan komandan Operasi Khusus Angkatan Udara Rusia dalam sebuah wawancara baru-baru ini menyatakan, kelompok separatis Ukraina tidak memiliki keahlian untuk mengoperasikan peluncur rudal Buk. Yang bisa melakukannya hanya militer Rusia.
Sebelum video terbaru itu muncul, Badan Intelijen Ukraina juga mengungkap bahwa peluncur dengan dua rudal diselundupkan di bagian belakang sebuah truk ke Rusia.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan rudal yang hilang atau yang dibawa ke Rusia itu, menjadi tidak sulit untuk menebak motifnya. “Itu dengan persis rudal yang membawa kematian hampir 300 penumpang yang tidak bersalah dari pesawat Boeing Malaysia yang nahas,†katanya kepada Telegraph.
â€Teroris Internasional Igor Strelkov, alias Girkin, pada malam terakhir mengunjungi Snizhne untuk menyelesaikan situasi dengan apa yang disebut jatuhnya pesawat Boeing asal Malaysia,†lanjut dia.
Sementara itu, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/7/2014), Interpol mengumumkan bahwa mereka akan sepenuhnya membantu penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysia tersebut. (kris)