CIANJUR, CITRAINDONESIA.COM- Hujan deras sejak pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB, Selasa (03/12/2013) telah menyebabkan banjir bandang dan longsor di Kec Cidaun dan Kec Cikadu Kab Cianjur, Prov Jawa Barat. Daerah tersebut merupakan zona daerah rawan longsor tinggi.
Banjir bandang di Kec Cidaun menimpa 2 desa yaitu Desa Cidamar dan Desa Kertajadi pada pukul 16.00 WIB. Banjir bandang diawali suara gemuruh dari pegunungan kemudian menyapu rumah di dua desa. Dua orang hilang yaitu Karna (60 th, L) dan Kusnadi (50, L). Keduanya warga Kp. Kertajadi RT 1, Desa Kertajadi Kec. Cidaun. Hingga saat ini belum ditemukan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Nugroho mengatakan, kerusakan rumah ada 11 unit rusak berat dan 23 unit rusak ringan di Kp. Sukamaju, Kp Bobojong, dan Kp Babakan Desa Cidamar. 40 KK atau 132 jiwa menderita akibat bencana tersebut. Beberapa ternak hanyut terbawa banjir bandang.
Pada saat hampir bersamaan longsor terjadi di Desa Cisaranten dan Desa Sukamulya Kec Cikadu Kab Cianjur. Longsor di Kp Cibodas , Desa Cisaranten menyebabkan 1 orang meninggal dunia (Aminah, 50, P) dan 2 orang luka patah tulang. 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan, 24 rumah terancam longsor, dan kerusakan sawah. Sedangkan longsor di Desa Sukamulya menyebabkan 25 rumah rusak sedang dan berat, 7,7 hektar sawah rusak. Pendataan masih dilakukan.
BPBD Cianjur, TNI, Polri, SAR, relawan dan masyarakat masih melakukan pencarian korban. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari banjir bandang dan longsor seiring meningkatnya hujan. Daerah di sekitar selatan Jawa Barat, seperti Bogor, Cianjur, Sukabumi, Garut dan Tasikmalaya merupakan daerah rawan tinggi longsor. Diperkirakan hujan tinggi terjadi selama Desember hingga Februari daerah tersebut.
“kita masih melakukan pencarian korban hilang. Masyarakat diminta selalu waspada karena volume hujan makin meningkat belakangan ini,” ujar Sutopo, Kamis (05/12/2013). (fid)