JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Teknolgi informasi kian canggih saja. Samsung kini tengah mengembangkan sebuah tablet yang bisa dikontrol dengan pikiran manusia- waw ruarr biasa!
Jika berhasil, maka proyek pengembangan ini akan mengguncang cara orang berinteraksi dengan perangkat teknologi.
Perusahaan asal Korea Selatan ini bersama dengan peneliti AS mendemonstrasikan bagaimana orang bisa meluncurkan sebuah aplikasi dan membuat pilihan di tablet Galaxy dengan memusatkan pikiran di ikon yang berkedip.
Pengguna harus memakai sebuah topi yang bertaburan dengan EEG-monitor elektroda untuk bisa melakukan kontrol pikiran ke tablet.
Perangkat ini diharapkan bisa membantu orang yang memiliki masalah keterbatasan gerak.
Kepala peneliti Samsung Insoo Kim kepada situs berita MIT Technology Review mengatakan bahwa pikiran adalah transisi alami untuk berinteraksi dengan perangkat.
“Beberapa tahun lalu, papan tombol kecil menjadi satu-satunya sumber kontrol ke telepon, tetapi sekarang pengguna bisa menggunakan suara, sentuh, isyarat dan gerakan mata untuk berinteraksi dengan perangkat bergerak.”
“Menambah sumber kontrol akan lebih mempermudah dan memperkaya cara orang untuk berinteraksi dengan perangkat bergerak.”
Telepon pintar keluaran terbaru Samsung Galaxy S4 bisa dikontrol penggunanya dengan memakai mata mereka. Menggunakan fasilitas”smart pause”, pengguna bisa menghentikan sejenak video yang tengah dilihat dengan menoleh dari layar, sementara fitur gerakan mata lainnya bisa menggulirkan konten telepon.
Kini mereka mendemonstrasikan cara menggunakan sistem kontrol pikiran untuk memilih aplikasi musik dan memainkan serta menghentikan sebuah musik klasik.
Kim mengatakan kecepatan yang bisa membuat pengguna mengontrol tablet dengan pikiran mencapai satu pilihan setiap lima detik dengan tingkat akurasi mencapai 80% hingga 95%.
Peneliti dari Laboratorium Teknologi Samsung bekerja sama dengan Roozbeh Jafari, seorang asisten profesor teknik elektrik di Universitas Texas.
Prof Jafari juga tengah mengerjakan sebuah cara yang bisa membuat topi EEG lebih mudah digunakan. Topi yang ada saat ini memiliki kontak elektroda basah yang membutuhkan cairan untuk ditempatkan antara kulit kepala dan sensor.
Dia berencana mengembangkan versi kering dengan sedikit gangguan bagi penggunanya. (linda)