MOSKOW, CITRAINDONESIA.COM- Perusahaan gas Rusia, Gazprom, mengigatkan Pemerintah Ukraina agar melunasi utang-utangnya hari ini, Senin (16/6/2014).
Jika hingga pukul 06:00 GMT utang sebesar US$1,95 miliar itu tak juga dilunasi, Gazprom akan memutus pasokan gasnya.
“Kami tidak mencapai kesepahaman. Kemungkinan kami bertemu kembali sangat tipis,” kata juru bicara Gazprom, Sergei Kuprianov, seperti dilansir BBC.
Perusahaan gas Rusia itu telah membatalkan diskon yang diberikan untuk Kiev pada April silah, setelah Moskow menuduh negara itu gagal membayar tagihan-tagihannya.
Kuprianov menegaskan, Rusia akan mengubah sistem penjualan menjadi pra-bayar jika tidak juga mendapat pembayaran. Ini berarti Moskow bisa menghentikan pasokan ke Ukraina.
Awal bulan ini, Gazprom memberikan lebih banyak waktu bagi Ukraina untuk membayar semua utang setelah mereka membayar sebagian, yaitu sekitar US$786 juta.
Namun Ukraina menolak membayar lunas sebagai bentuk protes kenaikan harga yang mencapai 80%.
Para wartawan mengatakan, Uni Eropa akan terkena dampak jika pasokan gas ke Ukraina benar-benar diputus karena sekitar 15% gas di Eropa, berasal dari Rusia melalui Ukraina.
“Itu sebabnya anggota Uni Eropa mengamati dengan dekat konflik di negara itu,” ujar para pengamat.
Pembicaraan Gazprom dan Kiev hari ini difasilitasi perwakilan Uni Eropa. (kris)