JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Rumah Transisi mengikuti saran Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) untuk tidak melakukan perombakan besar-besaran dalam arsitektur kabinet mendatang. Jokowi-JK ingin segera bekerja.
“Begini, kita tadi sepakat bicara. Kalau pemerintah ingin cepat berjalan, jangan banyak bongkar pasang,” ujar JK di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2014).
Ia menjelaskan, perombakan besar-besaran akan membutuhkan waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk melakukan penyesuian.
“Ramping tak ramping tergantung bicara apa, kalau bicara singapura, 35 gemuk karena penduduknya sedikit,” terangnya seperti dilansir detikcom.
Mantan Menkokesra era Megawati ini memberikan sinyal bahwa perombakan akan dilakukan di dalam internal kementerian dan lembaga.
“Yang harus diperbaiki struktur menteri itu sendiri. Kalau eselon terlalu banyak maka keputusan semakin panjang, padahal ada otonominya, jadi perpendek jarak, rentan tanggung jawab di departemen sendiri,” jelasnya.
Terkait pertemuan dengan Tim Transisi, JK mengatakan pertemuan tersebut membahas persiapan pemerintahan ke depan agar dapat berjalan segera.
“Banyak masalah khususnya bidang politik dan ekonomi yang harus paham, kemudian kita perbaiki saat memulai pemerintahan ini, kalau perlu sebelum pemrintahan,” kata JK.
Menurutnya, program kerja yang paling mendesak untuk segera dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi JK adalah pembangunan infrastruktur, pendidikan kesehatan pertanian ekonomi dan sosial mendesak.
“Akhirnya semua itu menjadi prioritas, begitu banyak. Karena unggulan itu, semuanya penting, jadi harus kerja kompak dan bareng,” terangnya. (man)
