JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ini reaksi barikut dari perusahaan raksasa minyak dunia Shell. Mengonfirmasi kerugian $ 5 miliar (£ 3,8 miliar) dari pembongkaran aset Rusia sebagai bagian dari rencana menarik diri dari negara meninvasi Ukraina. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin juga memaksa non rekan pakai mata uang Rubel -nya dalam setiap transaksi.
Perusahaan ini telah berjanji untuk tidak lagi membeli minyak, tetapi kontrak yang ditandatangani sebelum invasi ke Ukraina akan dipenuhi. Biaya Shell yang tidak lagi berbisnis di Rusia termasuk keluar dari usaha patungan dengan Gazprom. Shell pun dikritik ketika membeli minyak mentah Rusia dengan harga murah tak lama setelah perang dimulai.
Menanggapi kemarahan, perusahaan meminta maaf dan berjanji untuk berhenti membeli minyak dari Rusia. ini bilang akan menelan biaya antara $4 miliar dan $5 miliar untuk memutuskan hubungan dengan negara tersebut.
“Shell tidak memperbarui kontrak jangka panjang untuk minyak Rusia, dan hanya akan melakukannya di bawah arahan pemerintah yang eksplisit, tetapi kami secara hukum berkewajiban untuk menerima pengiriman minyak mentah yang dibeli berdasarkan kontrak yang ditandatangani sebelum invasi,” kata perusahaan itu dikutif dari bbc Sabtu (9/4/2022).
Perusahaan menambahkan keadaan pasar minyak global tetap “bergejolak”. Terlebih Minyak Mentah Brent – patokan global untuk harga minyak – diperdagangkan sekitar $100 per barel pada Kamis pagi, tetapi harganya telah naik ke level rekor sejak perang di Ukraina.
Kenaikan harga minyak disebabkan Rusia menjadi salah satu eksportir komoditas terbesar di dunia dan kekhawatiran pasokan akan terganggu karena konflik. Dan, Meskipun Inggris mendapat sangat sedikit minyaknya dari Rusia, Inggris telah dipengaruhi oleh kenaikan harga global, yang telah membuat harga bensin dan solar mencapai rekor tertinggi.
Sebagai bagian dari rencana penarikan Shell, perusahaan mengatakan sebelumnya akan melepas 27,5% saham di fasilitas gas alam cair Rusia, 50% saham di proyek ladang minyak di Siberia dan usaha patungan energi. Ini juga akan mengakhiri keterlibatannya dalam pipa Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman, yang telah ditunda oleh para menteri di Berlin. (linda)