JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perdagangan cq Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver bersama Archipelago Inc. meluncurkan produk ekspor makanan dan minuman (mamin) baru di platform lokapasar Amazon secara virtual akhir pekan lalu tepatnya pada Jumat (11/12/2020). Tujuannya, mendorong ekspor produk Indonesia ke Kanada sehingga dapat meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani, Konsul Jenderal RI Vancouver Tuti Irman, Konsul Jenderal RI Toronto Leonard Felix Hutabarat, dan tim Archipelago.
“Peluncuran produk mamin Indonesia di lokapasar Amazon merupakan salah satu cara agar produk-produk ekspor baru Indonesia dapat beredar, tersebar, dan membanjiri pasar global. Hal ini juga merupakan upaya mendorong ekspor produk Indonesia ke Kanada, ” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kementerian Perdagangan RI, DR Kasan.
Kasan menjelaskan, ada 57 varian jenis produk mamin yang diluncurkan, antara lain Tempeh Chips Original, Banana Chips, Cassava Crackers Original, Almond Oat Cookies Choco Chips, Indonesian Spices Gulai Curry, Bali Ginger Drink, Wild Kopi Luwak, Papua Arabica, dan Nusantara Espresso Blend. Produk-produk tersebut berasal dari 20 pelaku usaha yang sebagian besar merupakan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Produk tersebut telah lolos seleksi Ditjen PEN dan tim Archipelago Inc. dari segi rasa, kualitas, dan kandungan bahan baku yang disesuaikan dengan selera pasar. Para pelaku usaha yang telah terpilih kemudian diberikan berbagai fasilitas yaitu dibebaskan dari biaya pengiriman dari Indonesia ke Kanada, biaya logistik, biaya promosi di Amazon, serta diberikan pendampingan dalam melakukan adaptasi produk sesuai dengan peraturan Kanada. Seluruh pembiayaan ditanggung pemerintah bekerja sama dengan KBRI Ottawa, KJRI Vancouver, serta Bank BNI dan BRI cabang New York.
Menurut Kasan, Indonesia dan Kanada telah bekerja sama sejak 68 tahun lalu dan terlibat secara aktif dalam beberapa forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), G20, Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), dan Asean Regional Forum (ARF). Kanada juga menjadi mitra dagang yang baik bagi Indonesia. Hal itu terbukti pada 2019 Indonesia telah menjadi negara pemasok produk nonmigas ke Kanada dengan total nilai sebesar USD 2,69 miliar.
Kasan menambahkan juga bahwa produk yang diimpor Kanada dari Indonesia yaitu karet; biji cokelat, mentega, lemak dan minyak; alas kaki olah raga; kopi (tidak dipanggang atau tanpa kafein); serta kertas dan karton yang tidak dilapis.
“Saya berharap cita rasa produk mamin Indonesia mampu memenuhi ekspektasi masyarakat Kanada. Sehingga, masyarakat Kanada dapat memenuhi lemari es nya dengan produk mamin Indonesia,” pungkas Kasan.
Kepala ITPC Vancouver Robby Handoko mengungkapkan, produk mamin dipilih untuk diluncurkan di Amazon karena adanya peningkatan penjualan produk mamin secara daring mencapai lebih dari 200 persen selama pandemi Covid-19.
“Pemasaran produk mamin di Amazon dapat membangun merek produk Indonesia dan mempopulerkannya di pasar Kanada hingga Amerika Serikat. Hal ini karena Amazon juga menjadi lokapasar terlaris di Amerika Utara,” ungkap Robby.
Ke depan menurut Robby, akan dilakukan kembali seleksi bagi para pelaku usaha dengan mengembangkan pemasaran ke platform lokapasar lainnya, seperti IKEA, Canadian Tyre, dan Home Depot. Co Founder Archipelago Inc. Liza Wahjong menambahkan, produk Indonesia dapat bersaing dengan produk lain yang sudah ada di Amazon.
“Kami yakin, 60—70 persen produk yang telah dipasarkan di Amazon akan memperoleh pemesanan ulang karena permintaan pasar atas produk tersebut cukup tinggi,” tutur Liza.
Pada kesempatan tersebut, Kasan juga membuka secara resmi toko retail Archipelago di kantor ITPC Vancouver. Toko retail ini diharapkan dapat membantu mengenalkan produk-produk Indonesia bermutu tinggi kepada masyarakat Kanada.
“Saya mengapresiasi kerja keras ITPC Vancouver dan tim Archipelago yang telah bersinergi untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia–Kanada melalui program promosi produk Indonesia, khususnya mamin di lokapasar Amazon dan melalui toko retail Archipelago,” kata Kasan.
Kasan berharap, kegiatan ini dapat memotivasi UKM untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya agar dapat menembus pasar global.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan kedua negara para periode Januari—Oktober 2020 mencapai USD 1,94 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 0,63 miliar, sedangkan impornya sebesar USD 1,31 miliar. (mulia)