JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kerjasama bilateral RI-Filipina digelar di tengah Pandemi Covid-19. Kedua negara membahas berbagai isu dan kerja sama forum bilateral “The Joint Working Group on Trade,
Investments, Handicrafts, and Shipping (JWG-TIHS)”. Ini kali ke-8 dan secara virtual.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo dan Undersecretary for Industry Development and Trade Policy Group Filipina, Ceferino S. Rodolfo.
“Covid-19 membuat ekonomi Indonesia dan Filipina mengalami kontraksi. Oleh sebab itu, pada JWG kali ini kedua delegasi sepakat memperkuat kolaborasi dan kerja sama, termasuk mencari jalan keluar dari permasalahan dagang yang dihadapi selama ini,” tegas Iman.
Iman menjelaskan, JWG ini dibahas enam inisiatif kerja sama dan dialog, yaitu: MoU on Investment romotion Cooperation, MoU on Halal, MoU on Creative Economy Cooperation, MoU on Marine and Fisheries Cooperation, Dialog Industri Tembaga, dan Dialog Industri Tekstil.
Indonesia mengangkat tiga isu, yaitu penggunaan instrumen special safeguard (SSG) terhadap kopi instan Indonesia, rencana investigasi safeguard atas impor kendaraan bermotor, dan isu pendaftaran produk obat pada food and drug administration (FDA) Filipina selama masa pandemi Covid-19. Sementara itu, Filipina mengangkat isu eksportasi produk pertanian, peternakan, dan minuman olahan ke Indonesia.
“Melalui pembahasan dalam pertemuan ini, diharapkan arus perdagangan kedua negara akan semakin lancar dan ekonomi Indonesia dan Filipina dapat bangkit kembali pasca Covid-19,” ujar Iman.
Total perdagangan Indonesia dan Filipina pada 2019 mencapai USD 7,6 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 5,9 miliar. Pada periode Januari–Juni 2020, total perdagangan tercatat USD 2,9 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD 2,6 miliar dan impor sebesar USD 283 juta, sehingga surplus Indonesia sebesar USD 2,3 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia ke Filipina pada 2019 adalah batu bara (USD 1,5 miliar), mobil (USD 1,1 miliar), sepeda motor (USD 681 juta), konsentrat dari kopi dan teh (USD 455 juta), dan minyak kelapa sawit (USD 230 juta). (friz)