JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Indeks saham S & P 500 mencatat rekor kemenangan beruntun, Rabu (22/8/2018), menandai 3.453 hari titik terendah pasca 9 Maret 2009 dunia krisis keuangan.
‘Melompat 20 persen dan kenaikan terlama tampa jatuh sebagata catatan sejarah baru’, tulis bbc.
Tetapi komen lainnya: Pemenang teratas Discovery, naik setelah sahamnya ditingkatkan untuk “dibeli” oleh Jefferies. S & P 500 datar mendekati 0,02 persen lebih rendah ke 2,862.20′.
Secara keseluruhan indeks telah meningkat hampir 325 persen pada periode tersebut, terangkat oleh perusahaan seperti Apple, Microsoft dan Amazon.
Tahun ini, naik lebih dari 6 persen, meskipun kekhawatiran tentang meningkatnya inflasi, suku bunga dan sengketa perang dagang AS- China serta Uni Eropa.
Kegagalan indeks untuk melewati ambang itu telah meninggalkan tonggak dalam sedikit keraguan, karena analis biasanya menandai akhir pasar bullish di puncak mereka.
Indeks sebagian besar tidak berubah, ditutup pada level 2,861.82, turun kurang dari 2 poin. Itu rekor tertinggi 2.872,87 yang dicapai pada 26 Januari’
‘Intinya bahwa AS melakukan dengan baik – dan jauh lebih baik daripada pasar lainnya’, kata Howard Silverblatt, analis indeks senior pada Indeks Dow Jones S & P.
Kondisi berbalik saham Dow Jones yang turun ke level 25,733.6 atau terkoreksi -0.34 persen. Kendati Nasdaq menyusul S&P menguat 7,889.1 per saham atau +0.38 persen (caca)