JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- AirAsia menghadirkan layanan Rapid Test bagi pelanggan yang akan melakukan perjalanan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pelanggan AirAsia dapat menikmati layanan Rapid Test dengan penawaran khusus seharga Rp 95.500 dengan mengunjungi langsung lokasi Rapid Test Drive-Thru.
- AirAsia Rilis Panduan Berpergian
- AirAsia Izinkan Penumpang Bawa 2 Tas Masuk Kabin
- AirAsia Kembali Terbang, Ini Syarat Calon Penumpang
Lokasi Rapid Test Drive-Thru yang berada di Soewarna Business Park (dekat SPBU Shell), kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Layanan Rapid Test Drive-Thru berlokasi di Soewarna Business Park dan tersedia setiap hari mulai pukul 04.00 hingga 20.00 WIB.
“Kehadiran layanan Rapid Test dengan penawaran khusus ini melengkapi harga tiket kami yang sangat kompetitif selama ini,” ungkap Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).
“Kami berharap penawaran khusus ini dapat memudahkan masyarakat dari berbagai kalangan untuk bepergian selama masa adaptasi kebiasaan baru untuk berbagai kepentingan,” lanjutnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memperluas layanan Rapid Test ini ke sejumlah wilayah lainnya terutama di kota-kota yang sudah diterbangi kembali.
Cara layanan rapid test
Untuk mendapatkan penawaran khusus ini, pelanggan AirAsia hanya perlu menunjukkan nomor pemesanan dan identitas diri di lokasi Rapid Test.
Berikut ini adalah tahapan untuk melakukan Rapid Test:
- Registrasi dan pembayaran di gerbang masuk (5 menit)
- Pengambilan sampel dan menunggu hasil pemeriksaan (10-15 menit)
- Pengambilan hasil Rapid Test dan surat keterangan kesehatan.
Surat keterangan kesehatan dan hasil Rapid Test berlaku 14 hari sejak tanggal pemeriksaan.
AirAsia secara bertahap telah memulai kembali layanan penerbangan berjadwal domestik dari Jakarta ke 5 kota di Indonesia yaitu Medan, Surabaya, Bali, Lombok, dan Yogyakarta.
AirAsia menerapkan standar ketat dalam pengangkutan penumpang dan barang sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah, otoritas penerbangan sipil dan badan kesehatan setempat dan global, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (linda)
