JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memperoleh penghargaan Internasional AGFUND Prize 2012 dengan tema Ketahanan Pangan Bagi Masyarakat Miskin melalui program Desa Mandiri Pangan yang dilaksanakan pada 25-27 November 2013 di Montevideo, Uruguay.
AGFUND (Arab Gulf Programme for Development) sendiri adalah organisasi yang didirikan atas inisiatif dari Pangeran Talal bin Abdul Azis Al Saud yang merupakan putra mahkota kerajaa Arab saudi.
Penghargaan untuk Program Desa Mandiri Pangan (Village Food Resilience Programme) yang dikelola Badan Ketahanan Pangan memperoleh penghargaan untuk kategori 3, yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dalam pengembangan ide-ide inovatif dan adopsi bidang kegiatan-kegiatan perintis dalam menerapkan kebijakan nasional.
“Ini adalah pengakuan dari internasional terhadap salah satu upaya kita dalam pemberdayaan masyarakat, dan Desa Mandiri Pangan dinilai tim juri merupakan suatu kegiatan yang patut dihargai,” ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan, Achmad Suryana saat konferensi pers Selasa (10/12/2013) di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.
Dari penghargaan itu Badan Ketahanan Pangan dapat dana hibah USD100000. Uang tersebut nantinya akan dipergunakan untuk pengembangan desa mandiri pangan untuk membangun lembaga keuangan yang lebih kuat di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Dari hadiah tersebut, pembagiannya adalah USD10000 untuk pengembangan di BKP, sedangkan sisanya dibagi dua ke desa di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta,” ungkap Achmad Suryana
Achmad Suryana menambahkan, dua desa di dua provinsi yang dimaksud adalah desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, Bantul dan desa Madukoro, kecamatan Kajoran, Magelang. Pemberian kepada kedua desa tersebut karena baik desa Munthuk maupun Desa Madukoro pernah mendapatkan penghargaan ketahanan pangan.
“Diharapkan nantinya kedua desa tersebut bisa menjadi embrio bagi pengembangan Desa Mandiri Pangan yang lain, setidaknya dikabupaten,” lanjut Achmad.
Desa Mandiri Pangan sendiri sudah diterapkan di 3.280 desa di 410 kabupaten dari 33 provinsi. Dalam evaluasinya pada 2012 kepada kelompok masyarakat yang telah selesai melaksanakan program selama 4 tahun dari 2006-2008 diperoleh dampak yang signifikan, diantaranya peningkatan dana bergulir sebesar 17%, dan mampu menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 15,25%. (rivan)