JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan nilai lebih pada pemilihan langsung adalah masyarakat diberi ruang lebih besar atas calon pemimpinnya. Namun hal tersebut harus disertai dengan sistem pendidikan politik yang baik. Untuk itu, Presiden meminta Mendagri mematangkan sistem pemilihan.
“Sebutlah pemilihan bupati, walikota yang diramaikan sekarang. “Sudahlah pak kembalikan ke DPRD saja”. DPRD apa juga lebih bagus? Bagaimana kalau money politics di tingkat DPRD? Ada juga tantangannya,” ungkapnya.
Sementara itu pemilihan langsung dinilai menghadirkan terlalu banyak sengketa tidak produktif.
“Tapi kalau langsung, gaduhnya luar biasa, kemudian berantem. Yang kalah bakar, semua di bawa ke MK, Kacau juga, ya,” lanjutnya.
Untuk itu, presiden meminta Mendagri Gamawan melihat pandangan tersebut dengan bijaksana. Bahkan, sesuatu yang disampaikannya pun jangan dianggap politis sebab pada 2014 mendatang tak bisa mencalonkan diri jadi presiden lagi.
“Yang penting mau bangsa ini seperti apa. Tapi bukan trial and error. Pikirkan dalam-dalam, mana yang lebih baik untuk bangsa ini karena ini pandangan saya pribadi,” ulasnya kepada para peserta pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), kemarin.
Sebelumnya Mendagri Gamawan mengusulkan kepada Parlemen pemilihan tak langsung kembali diberlakukan untuk pemilihan di kabupaten dan kota. Hal tersebut menurut Gamawan diajukan karena selama ini pemilukada dianggap terlalu banyak memakan korban jiwa akibat kerusuhan pemilukada. Belum lagi dianggap berbiaya tinggi dan menyebabkan tumpukan kasus di Mahkamah Konstitusi (MK).(eka/*)