JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- ‘Darurat’. Pompa air diaktifkan untuk menyelamatkan Padi milik Petani di Karawang, Jabar menyusul kemarau panjang yang ekstrim. Itu langkah tanggap Kementan juga hindari gagal panen- paceklik.
‘Air merupakan sumber kehidupan, terutama untuk petani. Pengelolaan air menjadi sangat penting terutama di musim kering seperti saat ini’, kata Ketua Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) Jawabar, Banun Harpini tertulis dari Humastan, Jumat (17/8/2018).
Langkah cepat pompanisasi pada sembilan (9) Desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso. Sebelumnya, Banun kunjungan di sepanjang saluran sekunder Cimalaya guna mendapatkan data potensi kekeringan itu.
Menurut Banun, pendangkalan saluran irigasi sekunder menjadi penyebab utama sehingga air tersedia cukup tapi tidak dapat dialirkan.
Banun juga menyatakan pihaknya akan segera menggalakkan gerakan pembersihan sampah pada saluran irigasi sekunder, normalisasi sedimen melalui pengerukan, serta pompanisasi sambil melakukan tanam culik persemaian. Ia menjanjikan bantuan pompa dan benih tahan kering untuk dikirimkan waktu dekat.
Petani menyambut hangat pompanisasi itu. ‘Alhamdulilah dengan bantuan pompa dari pemerintah, saya bisa garap sawah lagi,” kata Rojul anggota kelompok tani Tani Makmur di desa Tanah Baru.
Data Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Karawang, total potensi sawah terancam keberlangsungan pertanamannya 3.150 ha. Masing-masing Desa Karya Bakti 1.000 ha, Segarjaya 375 ha, Telukambulu 250 ha, Kutaampel 150 ha, Batujaya 350 ha, Baturaden 275 ha, Karyamulya 200 ha, Telukbango 375 ha dan desa Karyamakmur 175 ha. (dewi)