JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Geliat industri manufaktur Indonesia bergerap positif jelang akhir tahun 2020. Hasil Purchasing Managers’ Index (PMI) November ini tembus level 50,6 atau naik hampir tiga poin dibanding capaian pada Oktober di angka 47,8.
Berdasarkan hasil survei IHS Markit tersebut, PMI berada di atas peringkat 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. Melonjaknya PMI manufaktur Indonesia pada bulan ke-11 ini didorong oleh peningkatan produksi karena pesanan bertambah signfikan selama tiga bulan terakhir.
Di samping itu, kinerja gemilang didukung dengan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta pada pertengahan bulan Oktober. Artinya, pembukaan kembali jalur produksi dapat memacu penjualan dan volume output.
“Ini merupakan kabar gembira dari sektor industri, kenaikan PMI merupakan indikasi ekonomi, khususnya sektor industri, mulai berekspansi menjelang akhir tahun dengan indeks di atas 50,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Selasa (1/12).
Kemenperin mengapresiasi manufaktur yang menunjukkan keuletan dan mampu memanfaatkan peluang rebound dengan dukungan pemerintah.
“Kami berupaya mempertahankan posisi ekspansi, bahkan meningkatkan angkanya di tahun depan seiring dengan program vaksinasi dari pemerintah,” harapnya. (linda/olo)