JAKARTA, CITRAIINDONESIA.COM- Perdana Menteri (PM) Lebanon, Mustapha Adib telah meninggalkan upaya untuk membentuk pemerintahan baru “Kudeta” di tengah tuntutan reformasi total yang populer dari rakyat.
Mr Adib tidak memberikan rincian itu. Tetapi laporan mengatakan kesulitan berpusat pada partai-partai Syiah berusaha untuk mengontrol Kementerian Keuangan dan memilih Menteri di Kabinet negaranya.
- Penyelidikan Letusan Pelabuhan Beirut
- Warga Beirut Menangis Lihat Puing-puing Ledakan
- Politik di Beirut Kian Membara
Lebanon – yang telah lama terpecah belah menurut garis sektarian – berada dalam krisis ekonomi yang akut.
Negara itu terguncang dari ledakan besar di pelabuhan Beirut pada bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 190 orang dan melukai 6.000 orang.
Profil negara:
Pemerintah Lebanon sebelumnya mengundurkan diri di tengah kemarahan yang meluas atas ledakan itu, yang menghancurkan sebagian besar ibu kota.
Penyebab bencana tersebut adalah ledakan 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan secara tidak aman di gudang di pelabuhan kota selama enam tahun.
Bank Dunia memperkirakan bahwa ledakan tersebut menyebabkan kerusakan bangunan dan infrastruktur sebesar $ 4,6 miliar setara £ 3,4 miliar. (bb/mulia)