JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Menyebut kawasan konservasi Raja Ampat, terbayang kemilau dan keindahan pemandangan panoramanya hingga ke bawah laut.
Anda suka diving? Di Perairan Laut Raja Ampat ini tempatnya- dan tiada duanya. Inilah keistimewaan Indonesia dari Sang Pancipta- dan harus kita dijaga kelestariannya.
Kawasan ini kini menjadi pusat keanekaragaman hayati terumbu karang dunia. Memiliki keragaman spesies laut terkaya di dunia, termasuk 75 persen dari semua spesies karang yang dikenal.
Keindahan Raja Ampat tentu tidak hanya untuk dinikmati saat ini saja, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana keberlanjutannya bagi generasi mendatang.
“Potensi kawasan konservasi Raja Ampat tersebut masih sangat besar. Oleh sebab itu untuk menjaganya, diperlukan langkah-langkah strategis yang mampu mengawinkan antara pariwisata, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi,†kata Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sharif C. Sutardjo, pada saat kunjungan kerja di kawasan konservasi Raja Ampat, Papua, (Sabtu 26/04/2013) dikutif dari rilis Humas KKP diterima citraindonesia.id, Minggu (28/4/2013).
Konsepnya diterapkan KKP melalui Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP), yang sudah masuk tahap III atau COREMAP III yang dimulai pada tahun 2013 dan berakhir pada 2017.
Di setiap kampung memiliki suatu Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK) dengan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK).
LPSTK ini mengelola dana Village Grant untuk pembangunan fisik di kampung, yang besarannya berkisar Rp50 – Rp100 juta.
Terdapat juga Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang mengelola dana Seed Fund (dana bergulir) di setiap kampung, besarannya berkisar Rp50 – Rp100 juta, menunjang masyarakat.
“Berbagai macam mata pencaharian alternatif dikembangkan di lokasi COREMAP II diantaranya, ikan asin, budidaya teripang, usaha minyak kelapa, usaha kue, usaha kerajinan tangan. Selain itu, terdapat beberapa Kelompok Masyarakat (pokmas) di setiap kampung, antara lain Pokmas Konservasi dan Pengawas, Pokmas Usaha dan Produksi dan Pokmas Pemberdayaan Masyarakat,†paparnya. (olo)