JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- ‘Sedikitnya dua puluh orang (20) tewas setelah pesawat antik Perang Dunia Kedua, jatuh menabrak gunung di Swiss timur’, kata polisi setempat, Minggu (5/8/2018).
Pesawat Junkers JU-52 HB-HOT – membawa 17 penumpang dan tiga awak dalam penerbangan ketika berangkat pada Sabtu sore. Namun mereka semua tewas dalam tragedi mengenaskan.
Operator JU-Air mengatakan sedih dengan berita itu dan telah menyiapkan saluran bantuan untuk kerabat. Itu telah menangguhkan semua penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Penyebab kecelakaan itu tidak diketahui.

Para penumpang kembali ke Zurich dari perjalanan dua hari di Locarno dekat perbatasan selatan Swiss.
Meskipun ada saksi mata kecelakaan itu, wartawan BBC Imogen Foulkes mengatakan penyelidikan atas apa yang terjadi akan memakan waktu.
Pesawat itu tidak memiliki kotak hitam, dan lokasi alpine yang terpencil dari kecelakaan itu berarti ada sedikit pemantauan radar.
‘Berdasarkan situasi di lokasi jatuhnya pesawat kami dapat mengatakan bahwa pesawat tersebut menabrak tanah hampir secara vertikal dengan kecepatan yang relatif tinggi’, kata Daniel Knecht dari Swiss Safety Safety Investigation Board.
Seorang saksi yang berada di lereng gunung pada saat kecelakaan mengatakan kepada surat kabar 20 Menit kemudian bahwa ‘pesawat berbalik 180 derajat ke selatan dan jatuh ke tanah’.
‘Dari 20 orang dalam penerbangan itu, 11 orang pria dan sembilan wanita’, kata juru bicara polisi Anita Senti pada konferensi pers.
Mayat korban, 17 dari Swiss dan tiga dari Austria – diyakini sebagai pasangan Austria dan putra mereka – masih dalam pemulihan.
Pesawat itu jatuh sekitar 2.540 m (8.333 kaki) di atas permukaan laut, di sisi barat puncak 3.000 m yang disebut Piz Segnas. (mulia)