JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Virus Corona atau Covid-19 menekan tren Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok, China, anjlok 6,8 persen sesuai data dirilis negara komunias itu, Jumat (17/4/2020).
“Menyusut pertama kalinya dalam beberapa dekade pada kuartal pertama tahun 2020 ini, ketika virus memaksa pabrik dan bisnis tutup,” kata BBC.
Korban finansial dari coronavirus terhadap ekonomi Tiongkok akan menjadi perhatian besar bagi negara-negara lain.
Cina adalah kekuatan ekonomi sebagai konsumen utama dan penghasil barang dan jasa.
Ini adalah pertama kalinya China melihat ekonominya menyusut dalam tiga bulan pertama tahun ini sejak mulai mencatat angka triwulanan pada tahun 1992.
“Kontraksi PDB pada Januari-Maret akan diterjemahkan menjadi kerugian pendapatan permanen, tercermin dalam kebangkrutan di perusahaan kecil dan kehilangan pekerjaan,” kata Yue Su dari Economist Intelligence Unit.
Tahun lalu, Cina melihat pertumbuhan ekonomi sehat sebesar 6,4% pada kuartal pertama, periode ketika negara itu terkunci dalam perang dagang dengan AS.
Dalam dua dekade terakhir, ekonomi Cina tumbuh rata-rata sekitar 9% per tahun, meskipun para ahli secara teratur mempertanyakan keakuratan data ekonominya.
Di antara tokoh-tokoh kunci lainnya yang dirilis dalam laporan Jumat:
- Output pabrik turun 1,1% untuk Maret karena China perlahan mulai memproduksi lagi.
- Penjualan ritel anjlok 15,8% bulan lalu karena banyak pembeli tinggal di rumah.
- Pengangguran mencapai 5,9% di bulan Maret, sedikit lebih baik dari tertinggi sepanjang masa di Februari sebesar 6,2%.
(caca)