JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Juara dunia enam kali Lewis Hamilton dan sejumlah pebalap Formula 1 berlutut sebelum start Grand Prix Austria, Minggu, sebagai dukungan mereka terhadap keberagaman dan perang melawan ketidakadilan rasial.
Hamilton, satu-satunya pebalap kulit hitam di grid, mengenakan kaus hitam bertuliskan Black Lives Matter di bagian depan dan End Racism di bagian belakangnya.
- Perangi Rasisme, Mobil F1 Mercedes Kini Warna Hitam
- Mercedes Dominasi Sesi Latihan Bebas GP Austria
- Tantangan Terbesar F1 di Bawah Protokol COVID-19
Hamilton menjadi satu-satunya pebalap yang memperlihatkan Black Lives Matter di depan kausnya ketika bersama jajaran pebalap 1 lainnya berkumpul sebelum dikumandangkan lagu kebangsaan di Red Bull Ring, demikian Reuters.
Sementara kompatriot yang lain mengenakan kaus bertuliskan End Racism.
Pebalap Red Bull Max Verstappen dan Charles Leclerc dari Ferrari termasuk di enam pebalap yang berdiri di belakang 14 lainnya yang berlutut hari itu.
Cara protes dengan berlutut sebelumnya dipopulerkan oleh quarterback San Francisco 49ers Colin Kaepernick pada 2016 dan kini semakin diadopsi oleh masyarakat luas terutama setelah kasus kematian George Flyod, pria kulit hitam Amerika Serikat yang tewas karena kebrutalan polisi di Minneapolis, Mei lalu.
“Aku yakin yang berarti adalah fakta dan tingkah laku kita di kehidupan sehari-hari ketimbang gestur formal yang bisa dianggap kontroversial di sejumlah negara,” kata Leclerc lewat media sosial.
“Aku tidak akan berlutut tapi ini bukan berarti jika aku kurang berkomitmen dari pada yang lain dalah perang melawan rasisme.”
Verstappen, juara di Austria di dua tahun terakhir, juga menyatakan komitmennya terhadap kesetaraan dan perang melawan rasisme.
“Tapi aku percaya setiap orang punya hak mengekspresikan diri mereka sendiri dengan cara yang menurut mereka pas. Aku tak akan berlutut hari ini tapi menghargai dan mendukung pilihan personal yang diambil setiap pebalap,” kata Verstappen.
Formula 1 juga mempertontonkan klip dari para pebalap di Twitter dengan kata-kata End Racism. One Cause. One Commitment. Sebagai individu, kami memilih cara kami masing-masing untuk mendukung hal ini. Sebagai kelompok pebalap dan keluarga besar F1, kami bersatu dengan tujuan ini.” (roman)