JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perindutrian (Kemenperin) kini tengah mendorong para pelaku industri otomotif untuk turut serta menyukseskan program relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sehingga dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.
Bahwa program relaksasi PPnBM otomotif ditargetkan untuk meningkatkan purchasing power dari masyarakat dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Menanggapi dorongan itu, para pelaku usaha pun menyambut hangat kebijakan duet Presiden dan Wapres RI Joko Widodo -Maruf Amin tersebut, terlebih saat ini di tengah kesulitan dampak pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu. Di mana roda perekonomian kita jatuh bahkan krisis.
- AGK : Sukseskan Relaksasi PPnBM Otomotif
- Ini Jenis Kendaraan Dapat PPnBM DTP
- Pemerintah Resmi Berlakukan Insentif Kendaraan Bermotor dan Perumahan
Vice President Toyota Astra Motor, Henry Tanoto menyatakan : “Kebijakan ini tentunya membuat kami para pelaku industri sangat percaya diri untuk menaikkan penjualan dari model-model yang mendapatkan insentif,” ungkapnya pada Jumat (5/3/2021) di Jakarta.
Menurut Henry, setelah diumumkannya kebijakan relaksasi PPnBM oleh pemerintah, pihaknya melihat respons positif dari masyarakat.
“Tentunya kami akan mendukung dan berupaya berkontribusi pada target pemerintah untuk peningkatan penjualan hingga 82 ribu unit,” imbuhnya.
Bussiness Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy bahkan juga menambahkan, dampak diumumkannya kebijakan PPnBM untuk kendaraan langsung dirasakan pelaku industri, misalnya terjadi peningkatan permintaan hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama. Honda sendiri menargetkan mampu mempertahankan market share sebesar 14 persen.
Yusak menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan seperti ini, karena bisa memajukan perekonomian melalui industri otomotif.
“Ini juga menjadi tantangan bagi industri untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Jadi kami terus memonitor supaya suplai produk kendaraan bisa mengikuti permintaan,” paparnya.
Sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) di Jakarta, Jumat (5/1/202) juga menyatakan : “Tentu kami dari pemerintah menginginkan program ini dapat berjalan baik, tepat sasaran dan sesuai target. Karenanya butuh dukungan kuat dari para pelaku industri otomotif itu sendiri dalam implementasinya,” ujar AGK. (linda)