
JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi berupa menganugrahkan penghargaan kepada putra-putri bangsa yang berjasa besar melakukan pengembangan, penyediaan dan pemanfaatan energi melalui diversifikasi dan konsevasi energy.
Penganugrahan penghargaan tersebut diberikan dalam kategori perorangan, kelompok masyarakat, korporasi dan pemerintah daerah (pemda).
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemberian penghargaan ini untuk mendorong peran aktif seluruh pemangku kepentingan melakukan diverfikasi dan konservasi energi serta menciptakan inovasi pengembangan teknologi secara berkesinambungan.
“Penghargaan ini sekaligus menjadi pemicu memasyarakatkan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan setempat dan budaya hemat energi,” kata Jero Wacik kepada wartawan usai menganugrahakan penghargaan itu di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa  malam dini hari tadi (22/10/2013).
Dijelaskan pula bahwa Penganugrahan Penghargaan Energi 2013 merupakan tahun ketiga, yang dilakukan serangkaian dengan kegitaan Hari Pertambangan dan Energi ke-68. Kali ini bertindak selaku tuan rumah adalan BALITBANG ESDM.
Penerima Penghargaan Energi Prakarsa untuk perorangan yakni;
1. Agus Sebayang yang mewujudkan 55 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.450 kilowatt (kW) di Medan, Sumatera Utara. Pembangkit ini merupakan inovasi sendiri sejak 25 tahun dan sudah menjangkau 2500 kepala keluarga.
2. Ferdinandus B. Tandyoga mewujudkan 124 PLTMH berkapasitas 1.565 kW di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dia mengelola bengkel turbin secara berkelanjutan selama 18 tahun dan mampu menjangkau 10.686 kepala keluarga.
3. I Wayan Nyarka mewujudkan 36 unit digesterdi Bangli, Bali dengan memanfaatkan bahan limbah sisa material bangunan, serbuk gergaji kayu dan karung bekas pakan ternak.
4. Sudirman mewujudkan 5 unit PLTMH berkapasitas 56 kW di Sigi, Sulawesi Tengah. Pembangkit ini telah berlangsung selama 10 tahun dan mampu menjangkau 350 kepala keluarga.
5. H. Supar mewujudkan satu unit biogas dengan teknologi Cover Lagoon Anaerobic Reactor (CoLAR) berskala besar di Pesawar, Lampung. Teknologi ini memanfaatkan limbah industri tapioka secara swadaya/swakelola yang berhasil mendukung pembangunan 12 unit biogas diberbagai tempat.
Penerima Penghargaan Energi Prakasa untuk kelompok masyarakat;
1. Koperasi Agro Niaga Jabung di daerah Malang, Jawa Timur yang mewujudkan dan memfasilitasi pembangunan biogas 505 unit bagi 631 kepala keluarga serta menjaga keberlangsungannya melalui penyuluhan, bimbingan dan monitoring.
2. Koperasi Tuah Sabeena Sejahtera di daerah Aceh Besar, Aceh yang mewujudkan pembangunan dan pengelolaan PLTMH berkapasitas 50 kW bagi 300 kepala keluarga secara swadaya dan mampu memasok listrik kepada PLN di kecamatan Lhoong.
Penerimaan Penghargaan Energi Pratama;
1. Chevron Geothermal Salah, Ltd yang mempelopori program konservasi peningkatan efisiensi energi dengan total penghematan energi sebesar 36,2 Megawatt (MW) di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
2. PT Metropolitan Bayu Industri yang menjadi satu-satunya perusahaan AC berteknologi heat pipe di Indonesia sejak 2004. Teknologi ini telah digunakan di 150 gedung dan mampu mengurangi kebutuhan listrik sebesar 0,3 MW.
3. PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan (PJB-UP) Gresik, Jawa Timur. Perusahaan pembangkit listrik pertama sejak 1994 ini melalui program konservasi bahan bakar minuak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG). Konservasi ini mampu mengurangi pemakaian BBM sebesar 883,9 ton per tahun atau setara Rp 6,35 triliun per tahun.
Penerima Penghargaan Energi Prabawa;
1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan pemenuhan energi listrik daan audit energi untuk meningkatkan rasio desa terlistriki dan rasio elektrifikasi.
2. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan program prioritas unggulan biogas rumah biru sebagai pendukung program Bumi Sejuta Sapi.
3. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selartan yang sejak 2008 memprioritaskan pengembangan pembangkit skala kecil paralel bersama usaha pendukungnya sekaligus membangun infrastruktur di desa tidak terjangkau listrik PLN.
4. Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan program ketahanan dan kemandirian energi untuk desa yang memanfaatkan gas metana dari Tempat Pembuangan Akhir dan biogas kotoran ternak.
5. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi mewujudkan akses dan fasilitasi listrik rakyat dari instalasi biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan jaringan transmisi distribusi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap serta optimalisasi pemanfaatan gas flare. (kani)