PAPUA, CITRAINDONESIA.COM- Potensi laut Indonesia yang memiliki luas 2/3 dari luas daratan dengan lebih dari 17.504 pulau dan garis pantai mencapai 99.093 km, belum tergarap secara optimal.
“Penanganan kelautan dan maritim Indonesia tertinggal dari perikanan. Untuk itu perlu ada SDM kompeten yang juga dapat memajukan sektor kelautan dan maritim,” ujar Dr Suseno Sukoyono dalam wisuda Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sorong Angkatan XI Tahun Ajaran 2013/2014, di kampus Poltek KP Sorong, Papua Barat, Senin (25/8/2014).
Kampus ini merupakan salah satu dari tiga Akademi Perikanan (AP) yang diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, menjadi Poltek KP pada 4 Juli lalu. Sesuai dengan nomenklatur Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka sektor kelautan merupakan suatu keniscayaan untuk secepatnya dikembangkan sebagaimana sektor perikanan.
Kelembagaan pendidikan tinggi politeknik memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi kelautan dan perikanan untuk mendukung kelautan dan maritim.
Pengembangan kelembagaan ini dilakukan dalam rangka penguatan pembangunan kelautan yang potensi sumber dayanya belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi sumber daya kelautan dapat memberikan dampak ekonomi yang besar.
Data pada Rapat Koordinasi Nasional KKP 2014 menyebutkan, setidaknya Rp3.000 triliun per tahun dapat diperoleh dari sumber daya laut Indonesia. Sehingga pengembangan AP menjadi Poltek KP sangat tepat, karena terbukanya kesempatan luas pengembangan program studi kelautan.
Perubahan status kelembagaan ini dilakukan sejak akhir 2010. Setelah melewati berbagai prosedur, mekanisme, dan pertemuan pembahasan sesuai peraturan perundangan yang berlaku maka pada 30 Desember 2013, diterbitkanlah Rekomendasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang Persetujuan Pendirian Perubahan Bentuk AP menjadi Poltek di bawah KKP.
Maksud dari pengembangan kelembagaan AP menjadi Poltek KP adalah agar memungkinkan menyelenggarakan bidang kelautan atau lebih dari satu bidang keilmuan yang selama ini hanya perikanan.
Dengan demikian, ke depannya kurikulum pendidikannya pun disesuaikan dengan mengembangkan bidang kelautan. Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan mendirikan Pusat Studi Konservasi Perairan di Poltek KP Sorong. (pemi)