JAKARTA CITRAINDONESIA.COM – Pelemahan rupiah terhadap dolar AS berimbas pada kenaikan harga jual barang yang dibeli dengan mengacu pada fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam itu, seperti harga jual produk pakaian jadi.
Kepada citraindonesia, Selasa (10/12/2013), pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan di Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta Utara, menjelaskan, sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar anjlok, harga beli pakaian jadi yang mereka jual mengalami kenaikan, sehingga ketika dilempar ke pasaran, harga jualnya juga menjadi naik.
“Harga beli pakaian yang kami jual, naik Rp5.000 hingga Rp10.000 per pieces, sehingga kami menjualnya juga dinaikkan dalam kisaran harga itu,” jelas Erni, pedagang di Los E Blok B Pasar Tanah Abang yang menjual pakaian wanita dewasa.
Sedang Arini, pedagang di Lantai 2 Pasar Pagi Mangga Dua menjelaskan, harga beli produk pakaiannya juga naik antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per pieces. Karni, pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang mengaku, harga beli pakaian jadi yg dijualnya naik antara Rp2.000 hingga Rp3.000 per pieces.
Kenaikan harga jual pakaian jadi ini berdampak pada penurunan omset penjualan hingga sekitar 5 persen. Celakanya, momen Natal yang akan tiba sebentar lagi ternyata tak mampu mendongkrak penjualan,
“Kalau nilai rupiah terus melemah, kami akan makin kesulitan,” keluh Arini.
Berdasarkan data Bloomberg diketahui kalau pada sesi pagi ini rupiah diperdagangkan menguat tipis 4 poin dibanding penutupan pada Senin (9/12/2013).
Jika pada penutupan kemarin kurs rupiah bertengger di angka Rp11.974/ dolar AS, pada pembukaan pagi ini rupiah dijual Rp11.970/dolar AS.
Namun demikian, nilai kurs rupiah ini masih terlalu tinggi dibanding beberapa bulan silam yang masih berada pada kisaran 9.000an/dolar AS. (Rhm)