JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Mau Lebaran. Puluhan pedagang bedug bermunculan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka menjajakan dagangannya di trotoar dan fasilitas umum (fasum) lain, akibatnya semrawut dan macet parah.
Seperti dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Senin (14/7/2014), para pedagang tersebut mulai membuka lapaknya sekitar pukul 15.00 hingga 19.00. Kemacetan dan kesemrawutan terjadi karena tak sedikit pembeli yang menawar dari kendaraan yang mereka naiki.
“Salah memang (dagang di sini), tapi namanya juga lagi nyari uang buat hari raya, mau tidak mau harus buka,” ujar Muhdi (46), salah seorang pedagang bedug.
Ia mengaku, setelah sepekan membuka usaha, ia telah menjual 15 buah bedug dari 30 bedug yang dijajaka. Harganya bervariasi. Yang berdiameter 70 cm dijual Rp550 ribu, sementara yang berdiameter 30 cm dijual Rp375 ribu.
Kaki bedug dijual Rp250 ribu/buah.
Camat Tanah Abang, Hidayatullah, mengaku, pihaknya hampir setiap hari menertibkan pedagang kaki lima (PKL), namun mereka banyak yang bandel. Meski setiap ditertibkan, barang dagangan mereka disita.
â€Setiap pagi kami melakukan penertiban, tapi sore (PKL) selalu datang lagi. Kalau ditindak mereka berjanji tidak akan melakukan lagi. Padahal, besok datang lagi,†ucapnya. (chan)