JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi jumlah warga pendatang baru di Ibu Kota Jakarta akan mengalami peningkatan sekitar 25,5% pascalebaran tahun ini.
“Perkiraan itu berdasarkan hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFE UI),” jelas Kepala Dinas Dukcapil DKI Purba Hutapea di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, hasil penelitian LDFE UI menjelaskan, pada Hari Raya Iedul Fitri 1435 H ini sebanyak 3.616.774 orang atau 36,21% warga Jakarta, melakukan mudik dari total penduduk Jakarta yang mencapai 9.988.329 orang.
Dari jumlah pemudik tersebut, arus balik diperkirakan akan mencapai 3.685.274 orang, sehingga jumlah pendatang baru ke Jakarta adalah sebanyak 68.500 orang atau 1,89% dari jumlah arus mudik.
“Dengan demikian, bisa diperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami kenaikan sekira 25,5% atau 17.500 orang jika dibandingkan dengan jumlah pendatang pada tahun lalu yang mencapai 51.000 orang,” imbuhnya.
Diakui, hingga kini Jakarta memang masih menjadi magnit bagi warga dari provinsi-provinsi lain. Apalagi  sejak 2013, Pemprov DKI tak lagi melakukan Operasi Yustisi Kependudukan (OYK), sehingga penduduk dari provinsi lain dapat mengadu nasib di Jakarta tanpa takut kena razia.
Ia mengelompokkan pendatang di Jakarta dalam tiga kategori besar. Pertama, pendatang baru yang akan menetap secara permanen; kedua, pendatang baru yang hanya tinggal untuk sementara waktu kemudian kembali lagi ke kampung halaman; dan ketiga, warga yang hanya tinggal di Jakarta untuk menikmati libur Lebaran, lalu pulang ke daerah asal. (chan)