MEDAN, CITRAINDONESIA.COM- Pasar ekspor CPO (Crude Palm Oil) di negara China dan India dan sejumlah negara Eropa sedang lesu. Padahal kedua negara ini adalah lumbung devisa Indonesia.
Lesunya pasar tradisonal menekan penghasilan devisa negara. “Dampak turunnya harga CPO di pasar internasional akibat krisis global masih berlangsung,” kata Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumatera Utara, Ateng Hartono di Medan.
Tak cuma di tiga negara itu, ia mengatakan, pasar dunia memang “lesu darah”- gairahnya menurun tajam. Penurunan itu pula yang memicu merosotnya volume ekspor.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara periode Januari-November 2013, nilai ekspor CPO daerah ini hanya US$3,712 miliar, turun 7,92% (US$319 juta) dibandingkan periode sama tahun lalu US$4,031 miliar. Dan terbesar ke China, India dan Eropa.
Namun demikian produk CPO berkontribusi terhadap kinerja ekspor Sumut 42,07% dari keseluruhan. Tahun 2012 kinerja ekspor US$9,55 miliar turun 7,63% pada Januari-November 2013 setara US$8,83 miliar. (hendry)