• Latest
  • Trending
Polisi Tangkap Tokoh OPM Dany Kogoya

Papua Indonesia Sejak Merdeka 17 Agustus 1945

4 years ago

Hasil BAC 2022: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar/Rian ke Semifinal

3 weeks ago

Hasil BAC 2022: Disingkirkan Wakil China, Anthony Ginting Gagal ke Semifinal

3 weeks ago
FP2 MotoGP Catalunya: Fabio Quartararo Tercepat, Marc Marquez Posisi ke-17

Hasil FP2 MotoGP Spanyol: Quartararo Tercepat, Marquez Jatuh 2 Kali

3 weeks ago
Jonatan Christie Pastikan Indonesia Juara Thomas Cup 2020

Hasil BAC 2022: Kalahkan Juara Dunia, Jonatan Christie ke Semifinal

3 weeks ago
Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

3 weeks ago
Ralf Rangnick Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Austria

Ralf Rangnick Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Austria

3 weeks ago
H-3 Lebaran 2022, Kapolri Tinjau Kondisi Arus Mudik Lewat Udara

H-3 Lebaran 2022, Kapolri Tinjau Kondisi Arus Mudik Lewat Udara

3 weeks ago
KPK Amankan Dokumen dan Mata Uang Asing Terkait Kasus Ade Yasin

KPK Amankan Dokumen dan Mata Uang Asing Terkait Kasus Ade Yasin

3 weeks ago
Kembali Dibuka, Ancol Catat Sebanyak 7.273 Pengunjung

H-1 Lebaran 2022, Ancol Tutup Lebih Awal

3 weeks ago
Jokowi: Rusia Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Jokowi: Rusia Akan Hadiri KTT G20 di Bali

3 weeks ago
Tuesday, May 17, 2022
Citra Indonesia
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif
No Result
View All Result
Citra Indonesia
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif
No Result
View All Result
citraindonesia.com
No Result
View All Result
Home Breaking News

Papua Indonesia Sejak Merdeka 17 Agustus 1945

SUMURA by SUMURA
14-09-2018
in Breaking News, Eksekutif
0
Polisi Tangkap Tokoh OPM Dany Kogoya

Anggota OPM, Dany Kogoya. Foto abc

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

TIDAK banyak orang Papua yang tahu bahwa saat anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bersidang pada tanggal 14 Juli 1945, para founding fathers negara Indonesia itu telah menetapkan bahwa Papua juga menjadi wilayah Indonesia yang akan menyatakan kemerdekaannya beberapa saat kemudian.

Dalam buku Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diterbitkan oleh Sekretariat Negara RI, dalam sidang tersebut ditetapkan bahwa wilayah Indonesia adalah : “Wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara , Papua, Timor Portugis dan pulau-pulau sekitarnya”.

Penetapan wilayah Indonesia ini pada dasarnya dilandasi pandangan geopolitik para founding fathers saat itu yaitu adanya persamaan nasib diantara penduduk di wilayah tersebut yang saat itu menjadi daerah kolonial negara barat (Belanda, Inggris dan Portugis).

Namun kita ketahui bahwa wilayah Malaya, Borneo Utara adalah jajahan kolonial Inggris, sedangkan Timor Leste adalah jajahan kolonial Portugis. Berdasarkan konsep hukum internasional “uti posideti juris”, maka berlaku ketentuan bahwa suatu negara mewarisi wilayah yang sebelumnya diduduki oleh negara penjajahnya.

  • Tujuh Perintah Panglima TNI Tahun 2018, Juga Terkait OPM
  • TNI Meredam OPM Dengan Humanis dan Budaya

Dengan asas tersebut maka wilayah negara Indonesia saat ini ialah wilayah bekas jajahan Belanda, termasuk Papua. Sehingga argumen pemerintah Belanda pada Konferensi Meja Bundar tahun 1949 yang menyatakan bahwa Papua tidak termasuk wilayah Indonesia karena adanya perbedaan etnis/ras otomatis gugur dan bertentangan dengan hukum internasional.

Pembentukan opini “perbedaan etnis/ras” yang dibangun oleh Belanda dalam isu Papua saat itu sesungguhnya adalah siasat Belanda untuk membangun sentimen rasial orang Papua terhadap bangsa Indonesia lainnya yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa. Kita tidak lupa bahwa pemerintah kolonial Belanda pun pernah melakukan hal yang sama ketika mereka menerapkan Undang-Undang Kolonial tahun 1854 dimana mereka menciptakan pemisahan status sosial berdasarkan ras yaitu :

1. Europeanen (orang kulit putih Eropa),
2. Vreemde Oosterlingen (orang Timur Asing) yang meliputi orang (peranakan) Tionghoa, Arab, India, maupun non-eropa lainnya
3. Inlander (pribumi) yang identik dengan masyarakat keturunan suku-suku asli Indonesia.

Sayangnya hingga saat ini, sentimen rasis yang dibangun Belanda masih melekat kuat dalam diri sebagian rakyat Indonesia, termasuk di Papua.

Kembali pada hasil Sidang BPUPKI ke 2 tentang penetapan Papua sebagai bagian wilayah Indonesia, sesungguhnya membuktikan bahwa para pendiri bangsa ini telah mengakomodir keinginan rakyat Papua merdeka bersama elemen bangsa Indonesia lainnya jauh sebelum Belanda mengeluarkan manifesto (pernyataan sikap) untuk membentuk negara Papua Barat pada 1 Desember 1961. Disini terlihat jelas, bahwa seluruh bangsa Indonesia ingin merdeka bersama Papua dalam menentang kolonial Belanda. Sebaliknya Belanda membentuk negara Papua Barat justru untuk mempertahankan kepentingan kolonialnya di Papua.

Fakta sejarah ini juga semakin menegaskan bahwa Operasi Trikora (19 Desember 1961 sampai 15 Agustus 1962) yang digagas oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, bukanlah operasi militer Indonesia untuk melawan rakyat Papua, melainkan merupakan upaya Indonesia untuk melawan kekuatan militer Belanda dalam rangka mengembalikan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi. Pada peristiwa ini kembali terlihat kelicikan Belanda, Belanda sengaja menghindari jatuhnya korban tempur dari kalangan bangsa Belanda dengan memobilisasi pemuda-pemuda Papua yang tergabung dalam Papuan Volunteer Corps (PVK, Dutch: Papoea Vrijwilligers Korps) untuk bertempur menghadapi kekuatan militer Indonesia. Para mantan anggota PVK bentukan Belanda inilah yang kemudian membentuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang hingga saat ini masih berupaya melepaskan Papua dari NKRI.

Pengkhianatan Belanda terhadap rakyat Papua pun terlihat jelas saat Belanda menandatangani New York Agreement pada 15 Agustus 1962 yang intinya menyerahkan Papua kepada PBB.

Mengapa penulis katakan demikian? Karena apabila Belanda telah mengakui kemerdekaan negara Papua Barat pada Desember 1961, lalu mengapa Belanda yang menandatangani New York Agreement ??? Idealnya, bila Belanda telah mengakui negara Papua Barat secara de facto maupun de jure, maka seharusnya perjanjian New York bukan lagi ditandatangani oleh Belanda melainkan oleh perwakilan negara Papua Barat.

Kenyataan ini menunjukkan sesungguhnya Belanda sendiri tidak pernah mengakui adanya negara Papua Barat. Jelas sejak awal pembentukan negara Papua Barat hanya akal-akalan Belanda untuk tetap mempertahankan pemerintahan kolonialisme-nya di Papua. Pembentukan negara Papua Barat hanya upaya Belanda untuk merebut simpati rakyat Papua.

Sesungguhnya keinginan Belanda menguasai Papua tidak terlepas dari pengetahuan Belanda tentang kandungan sumber daya alam Papua yang luar biasa. Seorang peneliti geologis Belanda bernama Jean Jacques Dozy telah menemukan cadangan emas di Erstberg sejak tahun 1936. Namun hasil penelitiannya tersebut tidak sempat ditindaklanjuti oleh pemerintah Belanda karena mereka masih dihadapkan dengan situasi pasca Perang Dunia ke- 2 yang berimbas pada merosotnya kemampuan ekonominya.

Hal ini sangat berbeda dengan keinginan Indonesia merdeka bersama Papua. Saat BPUPKI bersidang tersebut, tidak satu pun catatan sejarah yang menuliskan bahwa keinginan para founding fathers untuk memasukkan Papua Barat dalam wilayah kedaulatan RI disebabkan oleh ketertarikan akan kandungan kekayaan alam Papua. Keinginan menjadikan Papua merdeka dalam satu Indonesia murni karena rasa senasib sepenanggungan untuk menentang kolonialisme ! Tidak terbersit adanya keinginan untuk menguasai alam Papua.

Dengan bukti sejarah tersebut, jelas adanya berbagai opini yang dibentuk oleh sekelompok orang yang berkeinginan agar Papua lepas dari NKRI, yang menamakan dirinya sebagai United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), justru menunjukkan ketidaktahuan orang-orang tersebut tentang keterikatan sejarah Papua dengan Indonesia. Kelompok yang anggotanya rata-rata berdiam di luar negeri ini juga tetap menggunakan strategi yang sama dengan yang dilakukan oleh penjajah Belanda yaitu membangun sentimen etnis melalui jargon bernada rasial “Melanesia Bukan Indonesia” untuk menciptakan “jarak” antara suku Papua dengan suku-suku lain di Indonesia.

Opini ini sesungguhnya sengaja dibangun demi mengincar posisi politik maupun status sosial yang berpengaruh di kalangan rakyat Papua. Selama ini isu Papua selalu dijadikan “jualan” komoditas politik oleh orang-orang tersebut untuk mendapatkan kedudukan politik dan sosial pribadi, bahkan tidak jarang digunakan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari donasi asing. Mereka lupa bahwa rakyat Papua sudah semakin cerdas dalam menyikapi isu Papua Merdeka ini. Dengan semakin meningkatnya taraf pendidikan, rakyat Papua akan semakin menyadari bahwa mereka telah menjadi korban agitasi dan propaganda yang terus dibangun oleh kelompok ini.

Bila kita mencermati narasi-narasi yang dibangun oleh kelompok pro Papua Merdeka ini, sangat jarang mereka membahas masa depan Papua. Mereka tidak pernah bisa menjelaskan visi dan misi apa yang akan mereka capai dan langkah-langkah strategis apa yang hendak mereka lakukan untuk Papua ke depan. Kelompok ini cenderung membahas masa lalu yang tentunya tidak dapat diulang kembali. Bila mau jujur, cara ini adalah upaya pembodohan terhadap generasi muda Papua agar terjebak dalam cerita masa lalu yang sesungguhnya kontra-produktif dengan upaya Pemerintah Indonesia yang saat ini semakin giat mendorong Papua untuk bergerak maju meraih masa depan yang lebih baik.

Kita pun telah menyaksikan akibat pengembangan opini yang menggunakan narasi pengelabuan sejarah dan sentimen rasial telah menimbulkan terjadinya konflik vertikal maupun horizontal yang berujung pada pertumpahan darah di tanah Papua. Kondisi ini tentunya sangat disayangkan dan harus segera dihentikan. Cukup sudah darah tertumpah di tanah Papua. Kini saatnya seluruh elemen bangsa di Papua bersatu untuk menyudahi konflik berkepanjangan ini. Hak Otonomi Khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat pada dasarnya adalah merupakan dukungan politis bangsa Indonesia terhadap orang Papua untuk memberdayakan wilayahnya sendiri dengan mengedepankan kearifan lokal Papua dan membangun sumber daya manusia Papua agar semakin berkualitas sehingga suatu saat putra-putri Papua bukan hanya dapat berkiprah di daerahnya sendiri, namun juga dapat menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia.

Pada akhirnya, masa depan Papua akan ditentukan oleh sikap rakyat Papua saat ini. Penjelasan panjang lebar tidak akan bermakna apa-apa apabila tidak diawali oleh kesadaran dan keinginan individu dan kelompok yang ada di tanah Papua berkomitmen untuk lepas dari “pemenjaraan” masa lalu. Membangun kehidupan orang Papua yang lebih baik jauh lebih berharga dari pada menghabiskan waktu, tenaga dan potensi yang ada untuk membuat pertentangan sesama kita tanpa akhir. Perbedaan yang ada hendaknya jangan dijadikan alasan untuk saling memusuhi, namun percayalah perbedaan itu adalah anugerah Tuhan kepada kita untuk semakin saling melengkapi satu sama lain.

Terlepas dari perspektif merdeka secara politik, penulis pribadi sebagai umat Kristiani, meyakini arti kemerdekaan yang sesungguhnya seperti yang tertulis dalam firman Tuhan *2 Korintus 3 : 17*. *Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan*

Salam Papua
Salam Indonesia
Oleh : Letkol Inf Dax Sianturi, S.E (Wakapendam XVII/Cenderawasih)
Catatan : *Isi tulisan menjadi tanggung jawab pribadi penulis*

Tags: OPMpapua
Previous Post

‘Muhir Politikus Biadab Ya… Minum Darah Warga Lombok’

Next Post

Pangkogasgabpad Tinjau Penampakan Rumah Korban Gempa

SUMURA

SUMURA

Related Posts

KKB Kembali Serang Pos Marinir di Nduga, Satu Prajurit Tewas
Breaking News

KKB Kembali Serang Pos Marinir di Nduga, Satu Prajurit Tewas

by SUMURA
23-04-2022
1.3k
Paskah 2022 Satgas Yonif 126/KC Berikan Sambako
Breaking News

Paskah 2022 Satgas Yonif 126/KC Berikan Sambako

by May Darling
17-04-2022
1.3k
Perintah Panglima TNI
Breaking News

Perintah Panglima TNI

by May Darling
22-03-2022
1.3k
SADIS! KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Baya Biru
Breaking News

SADIS! KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Baya Biru

by SUMURA
20-03-2022
1.3k
Pos Batom : “Kami Selalu Ditengah Masyarakat”
Breaking News

Pos Batom : “Kami Selalu Ditengah Masyarakat”

by May Darling
08-03-2022
1.3k
Next Post
Pangkogasgabpad Tinjau Penampakan Rumah Korban Gempa

Pangkogasgabpad Tinjau Penampakan Rumah Korban Gempa

Mahfud MD: KPK Luar Biasa Berani Jadikan Budi Gunawan Tersangka

Ide Gila Wacana Debat Capres-cawapres Bahasa Inggris

Kenapa Tangan Bayi Selalu Mengepal Saat Baru Lahir?

Kasihan... Bayi Itu Lahir 1 Mata dan Tanpa Hidung

Raket

Hasil BAC 2022: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar/Rian ke Semifinal

by SUMURA
29-04-2022
1.3k
Raket

Hasil BAC 2022: Disingkirkan Wakil China, Anthony Ginting Gagal ke Semifinal

by SUMURA
29-04-2022
1.3k
FP2 MotoGP Catalunya: Fabio Quartararo Tercepat, Marc Marquez Posisi ke-17
Balap

Hasil FP2 MotoGP Spanyol: Quartararo Tercepat, Marquez Jatuh 2 Kali

by May Darling
29-04-2022
1.3k
Jonatan Christie Pastikan Indonesia Juara Thomas Cup 2020
Raket

Hasil BAC 2022: Kalahkan Juara Dunia, Jonatan Christie ke Semifinal

by May Darling
29-04-2022
1.3k
Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN
Breaking News

Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

by May Darling
29-04-2022
1.3k

Categories

  • Balap
  • Basket
  • Bola
  • Breaking News
  • Buruh
  • Citra English
  • Daerah
  • Dagang
  • Eksekutif
  • EKUIN
  • Energy
  • Hiburan
  • Hukum
  • Indonesian Way
  • Industri
  • INTERNASIONAL
  • Jakarte
  • KEAMANAN
  • kesehatan
  • KESRA
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Lain-Lain
  • MARITIM
  • METRO
  • NASIONAL
  • Objek Wisata
  • P3DN
  • Pariwisata
  • Pembaca
  • Pendidikan
  • Perikanan
  • Pertanian
  • Politik
  • Raket
  • Rupa-rupa
  • Seleb
  • ShowBiz
  • sosial
  • SPORT
  • Tekno
  • Tinju
  • Transportasi

Topics

ahok (1277) artis (1289) AS (781) banjir (567) barcelona (624) BBM (1125) Bengkulu (774) bola (1433) bursa saham (1444) chelsea (615) Covid-19 (882) DKI Jakarta (926) DPR (643) Ekspor (558) Film (703) Garuda Indonesia (592) Gugus Tugas COVID-19 (915) IHSG (3276) Industri (1152) ISIS (715) jambi (668) jokowi (2090) Kementan (1537) keuangan (570) KKP (1083) korupsi (985) KPK (1981) kurs rupiah (949) Liga Champions (779) liverpool (704) Manchester City (569) manchester united (788) merauke (579) nilai tukar mata uang (572) Otomotif (718) papua (806) pendidikan (603) perdagangan (679) Perikanan (662) pilkada (572) Politik (812) Sembako (797) TKI (1094) TNI (2377) virus corona (735)
No Result
View All Result

Highlights

Hasil BAC 2022: Kalahkan Juara Dunia, Jonatan Christie ke Semifinal

Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

Ralf Rangnick Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Austria

H-3 Lebaran 2022, Kapolri Tinjau Kondisi Arus Mudik Lewat Udara

KPK Amankan Dokumen dan Mata Uang Asing Terkait Kasus Ade Yasin

H-1 Lebaran 2022, Ancol Tutup Lebih Awal

Trending

Raket

Hasil BAC 2022: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar/Rian ke Semifinal

by SUMURA
29-04-2022
0
1.3k

JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee dalam babak perempat final Badminton...

Hasil BAC 2022: Disingkirkan Wakil China, Anthony Ginting Gagal ke Semifinal

29-04-2022
1.3k
FP2 MotoGP Catalunya: Fabio Quartararo Tercepat, Marc Marquez Posisi ke-17

Hasil FP2 MotoGP Spanyol: Quartararo Tercepat, Marquez Jatuh 2 Kali

29-04-2022
1.3k
Jonatan Christie Pastikan Indonesia Juara Thomas Cup 2020

Hasil BAC 2022: Kalahkan Juara Dunia, Jonatan Christie ke Semifinal

29-04-2022
1.3k
Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

Jokowi Harap Partisipasi Jepang untuk Proyek Infrastruktur di IKN

29-04-2022
1.3k

citraindonesia.com memberikan informasi terbaru dan terpercaya.
Hormati Karya Anak Bangsa

Ikuti Sosia Media citraindonesia.com

Recent News

  • Hasil BAC 2022: Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar/Rian ke Semifinal
  • Hasil BAC 2022: Disingkirkan Wakil China, Anthony Ginting Gagal ke Semifinal
  • Hasil FP2 MotoGP Spanyol: Quartararo Tercepat, Marquez Jatuh 2 Kali
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

© 2020 citraindonesia.com - Hormati Karya Anak Bangsa - Adamson.

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif

© 2020 citraindonesia.com - Hormati Karya Anak Bangsa - Adamson.