JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hamzah bin Hussein, dituduh berusaha memobilisasi para pemimpin suku untuk melawan pemerintah, kata wakil perdana menteri negara itu.
Pangeran Hamzah bin Hussein bekerja dengan “entitas asing” untuk mengguncang negara, kata Ayman Safadi. Pangeran sebelumnya merilis dua video ke BBC, mengklaim dia ditahan di bawah tahanan rumah.
Dia membantah konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi dan ketidakmampuan.
Enam belas orang, termasuk mantan penasihat Raja Abdullah dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap pada Sabtu (3/4/2021) karena diduga mengancam keamanan.
Dalam videonya, Pangeran Hamzah, saudara tiri raja, mengatakan dia telah diberitahu bahwa dia tidak dapat keluar atau berkomunikasi dengan orang-orang.
Langkah tersebut diperkirakan mengikuti kunjungan pangeran ke para pemimpin suku, di mana dia dikatakan telah mengumpulkan beberapa dukungan.
Ibunya, Ratu Noor kelahiran Amerika, mengatakan dia berdoa untuk apa yang dia sebut sebagai korban tak bersalah dari “fitnah jahat”.
Apa yang dituduhkan pangeran?
Menanggapi dampak buruk pada hari Minggu, Safadi mengatakan Pangeran Hamzah telah menggunakan video tersebut untuk memutarbalikkan fakta dan memicu empati, menurut kantor berita negara, Petra.
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pangeran telah berhubungan dengan pihak asing tentang destabilisasi negara dan telah diawasi selama beberapa waktu.
Pangeran itu dituduh berusaha memobilisasi “pemimpin klan” untuk melawan pemerintah. Tapi plot itu telah “dihentikan sejak awal”, Petra mengutip pernyataan wakil PM tersebut.
Safadi melanjutkan dengan menuduh bahwa seorang pria yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan asing telah menawari istri Pangeran Hamzah, Putri Basmah, penerbangan dari Yordania. Dia tidak merinci dinas keamanan luar negeri mana yang tampaknya terlibat. (BBC/oca)