JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Para warga Jakarta yang sangat kecewa dan merasa tidak puas terhadap respon tim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang kasus error website https://corona.jakarta.go.id/id/izin-keluar-masuk-jakarta. Pasalnya kerusakan website itu membuat mereka gagal berangkat dinas luar kota gara-gara tidak bisa mengurus Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta. Dan snksi dari kantor pun sudah menantinya!
“Gak jelas tuh jawabannya. Pak @aniesbaswedan yth, yang kami butuhkan bukan sekedar konfirmasi, tapi kami ingin website ini dibenerin. Kami butuh SIKM. Kan klo habis masa berlaku Rapid Test dari rumah sakit yang hanya berlaku 3 hari, maka harus ulang. Biayanya Rp420.000 per orang. Dari mana kami cari duitnya. Yang kemaren itu kan biaya kantor. Besok urus lagi dari mana duitnya? Klo begini yang kena marah dan sanksi ya pasti kami-kami ini para bawahan. Maknya Pak Anies tolong dong, kami ini rakyatnya bapak loh?,” pinta Ny Meli, Rabu malam (3/6/2020) melalui sambungan telepon setelah citraindonesia.com. menerima respon tweet dari stap websita itu beberapa jam setelah berita keluhan warga ini tayang di tengah publik.

Senada dikatakan Rohmat saat ditelpon citraindonesia.com tentang respon dari pengelola website tersebut. Semula pria ini mengaku ingin dinas 5 hari ke Jatim.
“Ah ini mah modus. Klo mau jujur, mana ada sih website rusak gak bisa dibenarin. Ini bukan persoalan sulit, tapi dipersulit supaya rumah sakit- rumah sakit milik Pemda DKI daoat duit. Terus hasil rapid testnya gak bisa digunakan. Mbok ya,,,, warga itu diperhatikan. Klo dah sulit begini jangan dipersulit lagi. Ntar pada kualat loh,” tegasnya kesal.
Berikut ini tweet konfirmasi petugasnya kepada twitter redaksi citraindonesia.com, Rabu kemarin.
Sebelumnya, Website Covid-19 Jakarta dikabarkan sejumlah netizen tengah rusak atau error sejak beberapa pekan lalu. Itu yang bikin para pemohon Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta, kesal, marah, kecewa kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya yang dinilai tidak peduli kepentingan dan kebutuhan rakyatnya! Puluhan warga ini berkerumun di depan kantor itu untuk mengurus SIKM. Mereka malah minta petugas supaya dilayani secara manual agar SIKM bisa didapat. Tapi petugas bersikukuh harus tetap dengan online walau Website itu rusak.

“Terlalu… Gimana sih Pak Anies? Katanya pelayanan kepada rakyat semuanya serba mudah, serba online, taunya wibsite Covid-19 error berhari-hari, tapi gak di benarin. Hari gini masih ada pejabat pake mulut ember ya… Payah ente,” ujar Ny Meli secara ketus saat ditemui di kantor DPMPTSP DKI Jakarta Jl. Epicentrum Sel. No.Kav. 22, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940, Rabu (3/6/2020).
Senada dikeluhkan dikatakan Wahid yang mengaku ingin dinas ke luar kota. “Kami sudah dari pagi-pagi di sini. Ternyata kata petugasnya website Covid-19 error sejak dua minggu lalu. Jadi orang ini semua mau urus SIKM. Nah, parahnya kata petugasnya kita gak bisa juga urus SIKM secara manual. Peraturan Pak Anies ini gak jelas, bikin susah warga, bikin rusak kerjaan dinas kantor,” katanya kesal.
Malahan Pada hari yang sama Rabu (3/6/2020) seorang pria yang tampak panik bernama Jumanto mengaku: “Saya akan leporkan masalah Pak Anies Baswedan ke Presiden Jokowi. Saya nanti kirim suratnya. Websita covid-19 Jakarat ini sangat penting bagi kita. Biaya covid-19 triliunan rupiah, masa website aja gak bisa diperbaiki. Kan malu-maluin Presiden Jokowi”, ujarnya kesal. (adams)