SURABAYA, CITRAINDONESIA.COM- Pak De Karwo. Begitu panggilan akrab Gubernur Jawa Timur ini. Di akhir kekuasaannya, tampaknya kader Partai Demokrat ini ingin meninggalkan legacy kepada penerusnya Khofifah Indar Parawansa untuk terus mempertahankan predikat wilayah andalan produsen bahan pangan, Beras, Gula dan komoditas lainnya.
‘Jawa Timur dipastikan produksi Beras di atas 1,5 juta ton periode Juni- September 2018′, begitu Pak De Karwo, dalam sambutan pada Rapat Koordinasi Bekerja, di hotel Vasa Surabaya, dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kemarin. Artinya Jatim jauh dari ancaman peceklik.
Sebelumnya Presiden Jokowi memanggil Mentan Amran Sulaiman, Mendag Enggartiasto Lukita, Dirut Bulog Budi Waseso untuk mengantisipasi ancaman paceklik menyusul kemarau panjang yang diperkirakan hingga beberapa bulan ke depan.
Pak De Karwo, akan mengakhiri masa tugas periode kedua Gubernur Jatim tahun 2018 ini. Namun dia tetap optimis sektor pertanian wilayah ini tetap menjadi leading nasional, khususnya untuk komoditas Beras, Jagung dan Ternak.
Untuk Gula kata dia, walau produksi tahun ini turun, namun Jatim menjadi pemasok 25 persen kebutuhan gula nasional.
‘Tetapi komoditas Kedelai hingga saat ini, jawa timur dipasok dari luar sebesar 79.000 ton/tahun’, papar Karwo seraya meminta Menteri Pertanian, membantu petani berupa Driyer (pengering padi) 1000 unit.
Menanggapi itu, Menteri Amran Sulaiman, memaparkan hasil Rapat Paripurna Kabinet Kerja, di Istana Presiden, bahwa kini Sektor Pertanian tidak boleh diremehkan.
‘Ini semua hasil kerja keras kita, terutama Pemerintah Daerah dari Tingkat I hingga Kabupaten/Kota, khususnya sahabat-sahabat saya petani indonesia. Bapak Presiden, berterimakasih untuk kerja keras mewujudkan kedaulatan pangan. Saat ini pertumbuhan sektor pertanian 4,78 persen dari 5,27 persen pertumbuhan ekonomi nasional’, ujarnya.
‘Pak De Karwo, tidak usah ragu. Kementan atas perintah Bapak Presiden, sudah merevisi anggaran Rp1 triliun tahun 2018 ini untuk pengadaan 1000 Driyer. Namun tidak mungkin hanya Jatim, kami mengalokasikan di 5 propinsi penyangga nasional, Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel dan Sumsel. Jadi keinginan Pak De Karwo, langsung kita penuhi’, tegas Amran. (friz)