JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Harga minyak jatuh sekitar 10% pada hari Jumat, setelah proposal oleh produsen minyak utama OPEC akan memangkas produksinya.
“Rencana itu dimaksudkan untuk menjaga harga minyak tetap stabil meskipun terpukul permintaan karena coronavirus memperlambat bisnis sektor industri manufaktur, dan rantai pasokan pasar global,” tulis bbc dilansir Minggu (8/3/2020).
Namun, Rusia menolak untuk berpartisipasi dalam penurunan itu, dengan pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan baru untuk menahan laju produksi.
“Hasilnya memicu beberapa penurunan harga yang terbesar dalam lebih dari lima tahun,” tambahnya.
Minyak mentah atau Crude Brent rugi terbesar sejak 2008, turun lebih dari 9% menjadi sekitar $ 45,27 per barel.
Minyak West Texas Intermediate jatuh 10,1% menjadi $ 41,28, penurunan satu hari terbesar sejak 2014 dan level terendah sejak 2016.
Kelompok pengekspor minyak OPEC mendorong pengurangan 1,5 juta barel per hari (bph), akan mengurangi produksi sekitar 3,6% dari total pasokan dunia.
“Negara-negara Non-OPEC – seperti Rusia – diharapkan memberikan kontribusi 500.000 barel per hari untuk keseluruhan pemotongan tambahan,” kata menteri OPEC.
Harga minyak telah jatuh sekitar 30% sejak awal tahun. (linda)