JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- ‎Pusat Pelatihan Mandiri Binaan Kelautan dan Perikanan (P2MKP)‎ binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) di Mina Ngremboko barometer Rp11,5 Miliar.
Demikian disampaikan Kepala BPSDM KP Dr Suseno Sukoyono kepada citraindonesia.id via email, di Jakarta, Senin (4/5/2015). Basis usaha P2MKP Mina Ngremboko terdiri dari pembenihan ikan lele, nilai, gurami, grasscarp, bawal, dan ikan hias dengan jumlah 14 Unit Pembenihan Rakyar (UPR) dan kapasitas produksi mencapai 5 juta hingga 7 juta ekor/bulan.
Ada juga pembesaran lele jumbo yang memiliki kapasitas produksi pakan ikan dan ternak sebesar 80 ton/hari. Di bidang pengolahan, produksi antara lain crispy nila dan abon lele. Menurut pengelola P2MKP Mina Ngremboko Saptono, latar b‎elakang menekuni usaha di sektor perikanan dan menjadikan tempat usahanya sebagai P2MKP, dikarenakan ingin berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama disekitar tempat usahanya.
Upaya peningkatan SDM pelaku utama dan pelaku usaha, sudah dimulai sebelum Mina Ngremboko dilakukan sebagai P2MKP, dengan melakukan penyuluhan kepada petani tentang teknis budidaya, pembuatan pakan, dan pengelolaan ikan serta mengadakan pelatihan bekerjasama dengan pihak swasta (pabrik pakan), akademisi (Universitas Gadjah Mada dan Perguruan Tinggi lainnya), Balai Pelatihan, Pemerintah, dan BUMN.
P2MKP mempunyai komitemn membantu program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan mencapai harapan masyarakat ‎di sektor KP. Selain itu, adanya rasa tanggungjawab kepada masyarakat, khususnya dibidang perikanan budidaya, sehingga kehidupan mereka lebih sejahtera, dan terbukanya lapangan kerja bagi generasi muda.
Hal ini dapat dibuktikan sekarang dengan berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah tersebut serta bukti nyata pelaku utama dan pelaku usaha setempat sebesar 85% adalah generasi muda.
Kawasan Mina Ngremboko merupakan sentra perikanan khususnya benih di wilayah Kemacatan Ngemplak yang dijadikan kawasan Minapolitan dengan luas kolam budidaya sekitar 50 Ha, jumalah pembudidaya 67 anggota, jumlah tenaga kerja 10 orang, tenaga tetap 20 orang dengan dukungan pabrik pembuat.
Unit usaha lain selain budidaya adalah penetasan burung puyuh dan penggebukan sapi potong. Selain potensi tersebut, P2MKP Mina Ngremboko merupakan salah satu desa wisata, khususnya wisata perikanan.
Berdasarkan potensi dan realitas tersebut di atas, maka keberadaan P2MKP Mina Ngremboko sangat diperlukan dan lebih dapat berbagi pengetahuan kepada masyarakat, mengingat yang menginginkan pelatihan, magang, studi banding serta penelitian baik lokal, regional maupun nasional jumlahnya sangat banyak. Karena itu P2MKP Mina Ngremboko sedang berusaha menambahkan ‎fasilitas dan sarana pelatihan untul lebih reprensentatif.
“Saya yakin apabila dalam berusaha kita mau berbagi ilmi yang bermanfaat bagi sesama, maka rejeki dan kemudahan akan dilimpahkan pada kita, asalkan komitemn, konsisten, dan ikhlas,” ujar Saptono. (pemi)