JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Indonesia yang negara tropis, menurut seorang petani menuding Pemerintah Indonesia tidak pernah serius menjadikan Pisang sebagai komoditas andalan ekspor untuk menambah devisa negara. Kalaupun kita mampu ekspor, hanya oleh segelintir orang. Tidak massive dilakukan meski tanah negeri subur.
‘Tanah negeri ini super subur. Sejatinya paradigmanya sama seperti yang dilakukan negara- negara Amerika Latin. Contohnya Ekuador, Meksiko dan lainnya. Mereka massive dan berhasil jadi negara pengekspor Pisang terbesar di dunia. Itu kan bagus dari pada ribut politik gak jelas’, ujar Ny Endang, mengaku bingung memasarkan pisangnya ketika panen di Jambi, Rabu malam (118/4/2018).
- Pisang Kepok Ekspor 17,4 Ton ke Malaysia
- Pemerintah Siapkan Seribu Hektar Lahan Kebun Pisang Ekspor
- Ekspor Pisang Indonesia ke Italia Segera Meluncur

Wanita karir ini mengisahkan kemakmuran para petani Pisang di Amerika latin sana. ‘Wah… kalau di Amerika Latin, kebetulan saya pernah tugas di Ekuador 4 tahun, dan sering ke Meksiko dan Amerika Tengah. Pisang itu salah satu komoditi dagangan utama mereka. Ekspornya menghasilkan seonggok Dolar, pemerintahnya peduli petani. Dan terbukti para petani di sana makmur, hanya karena Pisang, bukan Padi’, bebernya menyindir rendahnya perhatian pemerintah terhadap bisnis Pisang.
Karena melihat hebatnya para petani di negara tersebut, Ny Endang membangun kebun Pisang di tanah warisan ortunya. Tapi sayang dia tidak mendapat pengarahan dan petunjuk bagus dari instansi di daerahnya agar bisa ekspor.
‘Siapa yang peduli nasib rakyat, apa lagi petani di kampung. Pengen ekspor, itu tekad saya sejak kembali dari Ekuador. Tapi yaaa susahlah di sini. Akhirnya aku jual ritel aja di pasar- pasar. Kalau laku ya alhamdulillah, tapi kalau busuk ya emang gak rezeki, gitu ajalah’, imbuhnya ketika ditemui saat akan panen di ladangnya yang cukup luas di daerah Nipah Panjang.
Benar memang kata Ny Endang. Data FAO, ranking Indonesia sebagai negara agraris dan tropis dalam hal ekspor Pisang, rendah sekali, hanya peringkat ke-33 dari 48 negara pengeksportir Pisang ke pasar dunia. Pada tahun 2015 volume ekspornya 1,2 ribu ton, tahun 2017 sebesar 9,2 ribu ton dan tahun 2017 melompat jadi 13,4 ribu ton.
Masih sesuai data FAO. Negara penegkspor Pisang terbesar dunia yakni Amerika latin dan Karibia sebesar 15407,9 ribu ton, peringkat kedua Amerika Selatan dan Tengah sebesar 15230,6 ribu ton.
Bahwa dua tahun berturut-turut yakni 2016-17 pertumbuhan berkelanjutan, ekspor Pisang global tidak termasuk pisang raja, mencapai 18,1 juta ton pada tahun 2017. Menandai pemulihan yang sehat dari penurunan ekspor akibat cuaca pada tahun 2015, ketika volume turun menjadi 16,7 juta ton.
‘Tren itu di tengah permintaan yang kuat di pasar utama, volume ekspor Pisang diuntungkan dari pertumbuhan pasokan di beberapa wilayah pengekspor utama, terutama Amerika Latin dan Karibia’, jelas ibu tiga anak itu mengungkap bisnis Pisang di pasar dunia. (imran/olo)