JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ngerinya ‘qmpun’ serangan pasukan Israel mengakui (IDF) kepada lusinan target militer Hamas di Gaza Utara. Kata Israel, itu serangan balasan atas serangan lebih dari 90 serangan roket sebelumnya.
Atas kasus itu menurut pejabat kesehatan Palestina mengatakan 2 orang tewas dan 12 orang terluka dalam serangan udara di Kota Gaza. Tiga orang Israel terluka oleh roket di Sderot.
Target Israel termasuk markas besar batalion dan fasilitas pelatihan yang digunakan oleh Hamas, kata militernya. Operasi ini merupakan salah satu yang paling luas di Israel sejak perang 2014 dengan Hamas.
- Israel ‘Biadab’ Bekukan Uang Palestina Rp1,8 Triliun
- AS Buka Kedutaan di Yerusalem, Massa Bentrok 41 Tewas
- Israel Ngeles Tembak Mati Razan Najjar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan menyerang fasilitas yang digunakan oleh kelompok militan, yang mendominasi Gaza, termasuk markas besar batalion di Beit Lahia, kamp pelatihan yang terletak di sebuah gedung tinggi di kamp pengungsi al-Shati di Gaza utara, fasilitas penyimpanan senjata dan peluncur roket.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi itu bisa berlanjut. ‘Kami akan memperluas lingkup reaksi kami terhadap serangan teror Hamas sebanyak yang diperlukan. Jika Hamas tidak mendapatkan pesan kami hari ini, itu akan besok’, ancamnya.
Over the last hour, IDF fighter jets targeted dozens of military targets in four Hamas military compounds throughout the Gaza Strip. The focus of the wide-scale strike was a Hamas Battalion HQ in Beit Lahia pic.twitter.com/nDIxRA4ovn
— IDF (@IDFSpokesperson) July 14, 2018
Para saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan Israel menghantam gedung kosong di Kota Gaza dan bahwa korban adalah orang yang lewat.
Hamas mengatakan seorang warga Palestina lainnya telah tewas setelah ditembak oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan pada Jumat.
IDF mengatakan lusinan roket ditembakkan ke Israel dari dalam Gaza. Satu roket menghantam sebuah rumah di kota Sderot. Tiga orang menderita luka pecahan peluru. Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka bertepatan dengan demonstrasi massal di sepanjang perbatasan yang melihat ribuan warga Palestina mengekspresikan dukungan mereka untuk menyatakan hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah leluhur mereka di tempat yang sekarang Israel – serta menuntut diakhirinya blokade Gaza yang dikenakan oleh Israel dan Mesir. (bbc/caca)