
JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Â Naiknya suhu politik akan berpotensi menimbulkan kerawanan. Hal tersebut telah tercermin dalam pelaksanaan Pilkada yang berujung pada bentrokan antarpendukung, sabotase kotak suara hingga kerusakan kantor KPU di daerah dan fasilitas pemerintah lainnya.
Termasuk sejumlah intimidasi dan tindakan provokatif yang memicu aksi anarkis.
“Ini harus jadi bagian evaluasi agar pelaksanaan pengamanan setiap tahapan Pemilu bisa berjalan optimal,† kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman, kemarin.
Menurutnya, peran Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara Baharkam Polri dinilai penting karena merupakan bagian vital dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2014.
“Polri sudah lakukan berbagai persiapan baik dari segi pasukan, anggaran, sarana prasarana, piranti lunak, serta pengadaan posko pengamanan untuk dukung pelaksanaan Pemilu yang kondusif,†ungkap  Sutarman.
Ditambahkannya, kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara diharapkan mampu mengawal pelaksanaan Pemilu 2014 yang aman, tertib dan lancar dengan segenap kemampuan dan kerja keras.
“Dengan kondisi geografis seperti Indonesia, Polairud harus mampu membantu pelaksanaan Pemilu sehingga kita bisa kontrol masalah, khususnya logistik agar bisa sampai ke tempat pemungutan suara,” tegasnya.
Sutarman juga berpesan agar seluruh jajaran Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara mampu menjamin keamanan dalam pelaksanaan Pemilu. Tak sekadar mengamankan dan memberi kenyamanan bagi masyarakat, kepolisian juga wajib mendukung pelaksanaannya agar segenap masyarakat Indonesia bisa menggunakan hak pilihnya dengan tertib.
“Kita harus menolong menyampaikan dan mendistribusikan logistik sampai dengan pulau terluar,” ujarnya. (eka/*)